Categories Berita Denpasar

DPRD Bali Ingatkan Pelindo Ikut Jaga Kesucian dan Kesakralan Alam Bali

Denpasar (Penabali.com) – Komisi III DPRD Bali mengdakan rapat kerja dengan Pelindo III, bertempat di Ruang Rapat Banmus DPRD Bali, Selasa (10/5/2022). Rapat kerja ini membahas kesiapan penataan Pelabuhan Benoa menyambut Presidensi G20 yang akan digelar di Bali.

Hadir dalam rapat kerja itu, Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama, Pimpinan dan Anggota Komisi III DPRD Bali, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali bersama jajarannya, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali beserta jajarannya, General Manager Pelindo III Cabang Benoa, dan Kepala KSOP Benoa.

“Di dekat situ (area barat pengembangan Pelabuhan Benoa, red) ada pelinggih, tempat suci yang sama-sama kita sucikan, sakralkan, jaga itu dengan baik agar semua proses berjalan lancar,” ujar Adi Wiryatama membuka rapat kerja.

Adi Wiryatama menambahkan, Presidensi G20 merupakan pertaruhan citra Indonesia khususnya Bali di mata internasional. Apalagi, Pelabuhan Benoa sebagai pintu gerbang utama jalur bahari bagi Bali harus memperlihatkan penataan yang sempurna dan merangkul kearifan lokal Bali.

“Kita lihat disana ada bangkai kapal, itu harus segera disingkirkan, jangan sampai merusak pemandangan,” pungkas politisi senior PDI Perjuangan dari Desa Angseri, Tabanan ini.

Terhadap permintaan Ketua DPRD Bali itu, General Manager Pelindo III Cabang Benoa, Agung Mataram, menyatakan telah menindaklanjutinya.

“Bangkai kapal awalnya mau kita tenggelamkan agar bisa jadi tempat terumbu karang tapi ternyata bahannya fiber, jadi kami angkut ke luar Bali tepatnya ke Situbondo,” ungkapnya.

Pengembangan Pelabuhan Benoa Bali dalam konsep Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) dijadwalkan sepenuhnya rampung pada pertengahan tahun 2023.

Pengembangan Pelabuhan Benoa dilakukan secara bertahap dalam beberapa paket pekerjaan. Diantaranya pengerukan alur dan kolam pelabuhan tahap 1 yang dilakukan tahun 2019 dan perluasan terminal penumpang kapal laut internasional.

Pengerukan alur dan kolam pelabuhan dari yang sebelumnya memiliki kedalaman minus 8 meter low water spring (MLWS) menjadi minus 12 MLWS. Dengan kedalaman tersebut kapal pesiar sepanjang 350 meter dapat bersandar di Dermaga Pelabuhan Benoa.

Selain itu, terminal penumpang kapal laut internasional dilakukan perluasan dari sebelumnya seluas 1.500 m² dengan kapasitas 800 penumpang menjadi 5.600 m² dengan kapasitas 3.000 orang penumpang. Terminal penumpang tersebut digunakan sebagai fasilitas naik dan turun penumpang kapal pesiar yang masuk ke Bali melalui Pelabuhan Benoa.

Pengembangan BMTH memisahkan kegiatan pelayanan barang dan pelayanan pariwisata. Pelayanan tourism hub seperti marina yacht, cruise terminal dan Theme Park berada di Pelabuhan Benoa bagian selatan. Sedangkan terminal energi seperti LNG terminal, liquid cargo storage berada di Pelabuhan Benoa bagian utara.

Bali Maritime Tourism Hub Ultimatum diinisiasi oleh rencana pengembangan Pelabuhan Benoa menjadi BMTH sebagai salah satu upaya Pelindo III untuk Indonesia dalam rangka meningkatkan ekonomi di kawasan Indonesia Timur. BMTH dikembangkan menjadi tourism hub dan hub terminal energi di Indonesia Timur dengan mengedepankan kearifan lokal yaitu Tri Hita Karana (keharmonisan manusia dengan Tuhan-nya, keharmonisan manusia dengan alam lingkungannya, dan keharmonisan manusia dengan sesama). Hal tersebut sejalan dengan visi pemerintah Provinsi Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru.

Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Bali Anak Agung Adhi Ardana yang ditemui usai rapat kerja dengan Pelindo III, mengharapkan ada laporan terbaru dari Pelindo III Cabang Benoa terkait pengembangan BMTH ini.

“Kami sebagai wakil rakyat seringkali mendapat pertanyaan dari masyarakat soal pengembangan Pelabuhan Benoa,” tandasnya.

Pencanganan kawasan Pelabuhan Benoa menjadi Bali Maritime Tourism Hub atau gerbang wisata maritim Indonesia dan bisa menjadi trigger percepatan 10 Bali Baru. Pengembangan ini juga dibuat untuk mempercantik kawasan Pelabuhan Benoa dan peningkatan fasilitas antara lain mencakup pembangunan gapura/candi bentar, pendirian patung Dewa Baruna, peningkatan fasilitas home port sebagai tempat naik turun penumpang. (red)