Resmikan Pasar Badung, Presiden Jokowi Sebut yang Terbaik di Indonesia

Presiden RI Joko Widodo, meresmikan pengoperasian Pasar Badung, Jumat (22/3) malam. Kehadiran Presiden Jokowi disambut 2.000 penari pendet di kawasan Heritage Jalan Gajah Mada. Turut mendampingi Presiden Jokowi, antara lain Menteri Perdagangan RI, Enggartiasto Lukita, Menkop UKM RI, AA Gede Ngurah Puspayoga, Gubernur Bali, Wayan Koster serta perwakilan DPD RI, DPRD, serta ribuan masyarakat yang sangat antusias menunggu kehadiran orang nomor satu di Republik Indonesia itu.

Pasar Badung kini memiliki kapasitas 6 lantai, terdiri dari 2 basement dan 4 lantai untuk los dan kios. Basement 1 (dasar) bisa menampung sekitar 42 mobil, dan 23 mobil box. Sedangkan, pada basement 2, kapasitas parkir yang bisa ditampung 82 mobil. Sementara untuk lantai dasar gedung, disediakan 48 unit los. Sedangkan lantai 1 sebanyak 483 unit los, lantai 2 254 unit los, dan 145 unit kios. Untuk lantai paling atas yakni lantai 3 disediakan 254 unit los dan 145 unit kios. Sehingga keseluruhan los berjumlah 1.450 unit ditambah jumlah kios sebanyak 290 unit dengan total keseluruhan los dan kios 1.740 unit.

Beragam fasilitas turut melengkapi Pasar Badung, mulai dari fasilitas umum yang ramah disabilitas, ramah anak, ruang bermain anak, Timbangan Pos Ukur Ulang Reward Kota Denpasar sebagai Kota Tertib Ukur Tahun 2017 oleh Dirjen Metreologi Kementrian Perdagangan RI, sekolah bagi anak pedagang pasar, serta yang paling fenomenal adalah Taman Kumbasari Tukad Badung sebagai inovasi yang dirangkaikan dengan Smart Heritage Market Denpasar.

Presiden Jokowi mengaku senang dapat hadir dan meresmikan pasar rakyat terbesar di Bali ini yang merupakan pasar warisan budaya di Kota Denpasar dengan arsitektur yang sangat baik.

“Kalau dilihat dari depan, saya sudah berkeliling Indonesia, ini adalah pasar dengan arsitektur yang paling bagus yang pernah saya lihat,” ujar Presiden Jokowi disambut riuh tepuk tangan ribuan masyarakat.

Presiden Jokowi berpesan agar infrastruktur pasar yang sudah baik ini agar diimbangi dengan tata kelola yang baik pula. Selain itu, manajemenya juga harus baik sehingga kesan pasar rakyat yang becek dan kotor dapat dihilangkan.

“Kotor dan becek, semua itu harus kita rubah dan itu pasti bisa, sehingga pasar rakyat dapat bersaing dengan pasar modern dan bersaing dengan super market, pasti bisa,” sebut mantan Gubernut DKI Jakarta itu.

Sementara Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra menjelaskan, Pemkot Denpasar secara berkelanjutan terus mendukung dalam mengoptimalkan sektor ekonomi kreatif di Kota Denpasar. Dimana, hal ini sejalan dengan program pemerintah pusat yang komitmen dalam peningkatan infrastruktur serta SDM di pasar rakyat guna mendukung geliat ekonomi kerakyatan.

“Kami di Kota Denpasar terus berkomitmen untuk mendukung ekonomi kerakyatan melalui peningkatan infrastruktur dan SDM pasar rakyat, dan saat ini Kota Denpasar telah merevitalisasi 30 pasar rakyat,” paparnya.

Program revitalisasi pasar ini dirasa sangat efektif dan mampu memberikan kemanfaatan ekonomi yang maksimal bagi masyarakat. Hal ini dapat dilihat pada keberhasilan revitalisasi pasar rakyat yang dilaksanakan di beberapa pasar tradisional di Kota Denpasar diantaranya Pasar Agung yang semula hanya beromzet Rp.2,5 miliar per bulan namun setelah direvitalisasi mampu meraup omzet Rp.16 miliar dan Pasar Nyanggelan yang semula beromzet Rp.2 miliar dan setelah direvitalisasi mampu meraup omzet Rp.7 miliar per bulan.

Walikota Rai Mantra menekankan, revitalisasi pasar ini tidak hanya terjadi peningkatan infrastruktur fisik dan omzet penjualan pedagang. Hal ini secara tidak langsung memberikan transformasi perubahan perilaku untuk meningkatkan harkat dan martabat pedagang pasar. Disamping itu juga memberikan cerminan peradaban kota, dengan mewujudkan pasar rakyat yang bersih, segar dan terpercaya.

“Dengan revitalisasi pasar ini pola perilaku masyarakat terus bertransformasi dengan peningkatan kualitas SDM sebagai bukti kemajuan peradaban kota,” ujarnya.

Ditambahkan, keberhasilan ini tentu membawa Pemkot Denpasar dan instansi terkait mampu meraih penghargaan di berbagai bidang. Seperti halnya penghargaan Pasar SNI Tahun 2017 dan tahun 2019 Type III dan IV. Pengelola pasar Terbaik Nasional yakni Pasar Nyanggelan dan Pasar Poh Gading serta The Best Acctraction Trend Market se-Asia Tenggara yang diraih Pasar Sindu, Sanur Kecamatan Denpasar Selatan.

“Kami berterimakasih kepada semua pihak utamanya pemerintah pusat yang senantiasa mendukung program ekonomi kerakyatan di Kota Denpasar, serta berharap partisipasi semua pihak untuk terus bersama-sama mengoptimalkan peran pasar rakyat, mari jaga pasar kita,” terangnya. (red)