Denpasar (Penabali.com) – Tantangan dan persaingan kian menguat pada era society 5.0 ini, terutama dalam bidang kewirausahaan.
YUDECS, singkatan dari Young Entrepreneur of Development Economics merupakan salah satu program kerja dari Himpunan Mahasiswa Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana yang hadir untuk mengasah kemampuan mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan pada khususnya agar berani memulai berwirausaha.
Workshop ini telah terselenggara secara semi online yang bertempat di Aula Gedung Doktor Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana serta melalui aplikasi Cisco Webex Meetings dan live streaming YouTube dengan mengusung tema “Merintis jiwa generasi muda yang BERUSAHA (Berani Berwirausaha) dalam menghadapi Era Society 5.0″.
Workshop YUDECS ini dibuka Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana yang pada kesempatan kali ini diwakili Wakil Dekan III yang secara simbolis dengan pemukulan gong sebanyak tiga kali. Peserta yang mengikuti Workshop YUDECS berasal dari mahasiswa dan mahasiswi aktif Program Studi Ekonomi Pembangunan Angkatan 2020 dan 2021 sebanyak 34 tim dengan jumlah peserta 102 orang dan setiap tim terdiri dari 3 orang.
Dalam pelaksanaannya workshop ini dibagi menjadi dua sharing session yang menghadirkan dua pembicara setiap sesinya. Adapun pembicara sesi pertama yaitu Apt. Ida Bagus Nyoman Maharjana, S.Farm., M.Farm., yang mengulas karakteristik seorang entrepreneur serta langkah dan tips dalam memulai bisnis.
Dalam penutupnya, ia menitipkan pesan kepada generasi muda khususnya mahasiswa dan mahasiswi FEB Unud dengan sebuah kutipan yang berbunyi “Great Business is How to Play Value and Innovation”.
Pembicara kedua tidak kalah luar biasa yaitu Made Dwi Setyadhi Mustika, S.E., M.Si., dengan materi “Teknik Penyusunan Proposal Bisnis”. Adapun tips dan trik yang beliau sampaikan agar proposal bisnis menjadi lebih baik dan beliau menyingkatnya dengan ATM (Amati Tiru Modifikasi).
“Berhenti bermimpi dan wujudkan mimpi kalian,” ujar Dwi Setyadhi dalam menutup sesi pertama.
Putu Wanda Agnestia dan Komang Riska Febyanti Mastama yang keduanya merupakan mahasiswa berprestasi FEB Unud dan dihadirkan khusus untuk mengisi acara sharing session kedua. Tidak hanya sekedar pemberian materi saja, pada setiap sesinya juga ada sesi diskusi untuk peserta yang masih bingung terkait materi yang disampaikan.
Rangkaian acara YUDECS 2022 tidak hanya sampai disini saja, namun masih ada kelanjutannya yaitu peserta membuat BMC (Business Model Canvas) dan penyusunan proposal bisnis. Antusias peserta yang tinggi dan berjalannya acara dengan baik tentunya tidak terlepas dari beberapa hambatan yang muncul saat acara berlangsung. Namun, workshop ini tidak memiliki kendala yang cukup signifikan yang menghambat jalannya acara.
“Acara YUDECS 2022 sudah dapat dikatakan berjalan lancar walaupun ada kendala-kendala teknis namun bisa teratasi,” ujar Gita.
Dengan diadakannya acara ini, harapannya dapat bermanfaat meningkatkan prestasi mahasiswa dan mahasiswi khususnya Program Studi Ekonomi Pembangunan serta bisa diperluas lagi dalam lingkup fakultas maupun universitas.
“Semoga bisa bermanfaat dan nanti proposal bisnis yang dikerjakan itu bisa tembus ke uiversitas atau ke lomba-lomba lainnya karena ini hanya baru workshop,” ujar I Made Oka Wirajaya selaku Ketua Himpunan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan 2022.
“Semoga acara YUDECS ini dapat berkembang lebih baik lagi tidak hanya di lingkup Program Studi Ekonomi Pembangunan, namun mungkin bisa diperluas lagi ranahnya ke lingkup fakultas maupun universitas,” tambahnya. (rls)