Jakarta (Penabali.com) – Bank DBS Indonesia bekerja sama dengan Modalku selaku platform pendanaan digital bagi UMKM di Indonesia, menyediakan pembiayaan sebesar Rp.100 miliar dalam bentuk channeling.
Bank DBS Indonesia berperan sebagai pemberi pinjaman institusi (institutional lender), dimana dana pinjaman disalurkan kepada UMKM yang tergabung di Modalku. Selain pinjaman, Bank DBS Indonesia juga menyediakan layanan perbankan korporasi digital DBS IDEAL untuk membantu mempermudah transaksi harian Modalku. Kerja sama ini merealisasikan aspirasi Bank DBS Indonesia dalam menjangkau UMKM, segmen yang selama ini belum tersentuh oleh Bank DBS Indonesia.
“Melalui kerja sama yang kami jalin dengan Modalku, maka secara tidak langsung Bank DBS Indonesia memberikan dukungan dan turut berkontribusi pada pertumbuhan UMKM di Indonesia. Kedepannya, kami ingin dapat lebih banyak kerjasama dengan pihak ketiga untuk membangun ekosistem digital seiring dengan komitmen kami untuk terus mempercepat inklusi keuangan di Indonesia,” jelas Director Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia, Kunardy Lie.
Selain itu, tambah Kunardy, dirancang khusus untuk menjawab kebutuhan UMKM, DBS IDEAL mempermudah dan mempercepat proses transaksi perbankan korporasi dengan memungkinkan nasabah untuk dapat melakukan transaksi kapan saja dan di mana saja, melacak transaksi secara real-time, transparan dan informatif. Sehingga, pelaku UMKM dapat fokus pada hal yang penting, yakni mengembangkan bisnis itu sendiri.
Memiliki misi yang selaras dengan Bank DBS Indonesia, Modalku bertujuan menciptakan dunia keuangan yang lebih inklusif dan inovatif dengan mendukung pengelolaan aliran kas untuk kebutuhan operasional usaha dan menghubungkan UMKM potensial dengan pendana.
Selama enam tahun berjalan sejak 2016, Grup Modalku telah menyalurkan pendanaan sebesar Rp.34,89 triliun, meliputi lima negara di Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
“Sebuah kehormatan bagi Modalku dapat bekerja sama dengan Bank DBS. Hal ini tentunya juga sejalan dengan nilai gotong royong yang merupakan bagian dari model bisnis Modalku. Kami melihat adanya kesamaan misi dengan Bank DBS untuk memberikan akses permodalan sehingga dapat memberikan dukungan kepada para pelaku bisnis UMKM untuk terus berkembang. Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk meningkatkan inklusi keuangan,” jelas Co-Founder & CEO Modalku Reynold Wijaya.
Grup Modalku yang juga dikenal di Asia Tenggara sebagai Funding Societies telah menyalurkan pendanaan kepada lebih dari 5 juta transaksi pinjaman UMKM. Area penyaluran dana juga tidak terbatas di Pulau Jawa, tapi juga ke luar pulau Jawa yang dapat direalisasikan melalui kolaborasi dengan berbagai platform digital sebagai mitra Modalku.
Hingga saat ini, lebih dari 200.000 pendana, baik individu maupun institusi, telah berkontribusi meminjamkan dananya kepada UMKM melalui Modalku dengan jumlah akun yang masih didominasi oleh pendana individu.
Dalam menjalankan bisnis, Modalku selalu menerapkan prinsip Responsible Lending, dimana Modalku melakukan penilaian terhadap UMKM peminjam sebagai bentuk tanggung jawab kepada pendana yang meminjamkan dananya melalui Modalku. Modalku juga secara berkelanjutan berkomunikasi dan berdiskusi bersama UMKM guna menemukan solusi bisnis yang tepat dalam mendukung kebutuhan UMKM untuk mengembangkan usahanya di masa pandemi.
“Meski pandemi Covid-19 awalnya menjadi tantangan yang cukup besar, namun saat ini rasanya pandemi membawa dampak yang positif dalam hal adopsi digitalisasi. Hal ini tentunya membuat prospek industri di bidang financial technology semakin positif. Berbagai inovasi yang diciptakan salah satunya melalui kerja sama dengan DBS ini dapat menjadi momentum untuk terus berkembang menjadi industri yang lebih sehat, berkualitas, serta berkelanjutan,” tutup Reynold. (rls)