Badung (Penabali.com) – KSR Team tak henti-hentinya memberikan kabar membanggakan pada Fakultas Teknik. Dengan karya yang berjudul “PETRASHED (Peltier Electric Organic Trash Powered) Mesin Konversi Limbah Organik Menjadi Energi Listrik Menggunakan Modul TEC 12706 Sebagai Thermoelectric Generator” dan dibawah bimbingan Ir. I Gusti Ngurah Janardana, M.Erg., tim ini berhasil meraih juara 3 pada ajang Renewable Energy Innovation Brainstorm FUTUREST 2022.
Dalam babak final lomba ini, Tim KSR bersaing dengan 4 tim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 3 tim dari Universitas Gadjah Mada, 1 tim dari Universitas Indonesia, 1 tim dari Universitas Andalas, dan 1 tim dari Institut Teknologi Bandung.
Renewable Energy Innovation Brainstorm FUTUREST 2022 merupakan salah satu event yang diadakan Society of Renewable Energy ITS.
Tim KSR mengikuti ajang perlombaaan Lomba Karya Tulis Ilmiah Futurest 2022. Ajang ini bertujuan untuk mengeksplorasi dari berbagai inovasi pada energi terbarukan. Sebelumnya, Tim KSR ini wajib untuk mengumpulkan full paper sebagai persyaratan awal mengikuti perlombaan berikut. Nantinya dari full paper ini akan diseleksi hingga hanya 10 tim saja yang bisa masuk babak final dan mempresentasikan karyanya dihadapan para juri.
Berbekal pengalaman dan saran juri pada lomba-lomba sebelumnya, karya yang diciptakan Tim KSR ini terus dikembangkan mulai dari desain, konsep, hingga produk akhir yang dihasilkan.
“Alat yang kami buat ini merupakan penyempurnaan pada alat yang kami buat sebelumya. Alat sebelumnya memiliki cukup banyak kekurangan, terutama tidak adanya filter yang dapat mereduksi emisi hasil pembakarannya,” ungkap Widi selaku Ketua Tim KSR.
Menurutnya, Indonesia memiliki banyak potensi sampah organik yang bisa dimanfaatkan sebagai media untuk membangkitkan energi listrik.
“Menggunakan sampah dedaunan, kayu/ranting, dan batok kelapa sebagai bahan bakarnya, alat PETRASHED ini mampu membangkitkan energi listrik sebesar 500,24 Wh dalam 8 jam kerja operasi. Selain itu, sisa dari pembakaran pada alat ini yang berupa arang dan abunya juga dapat dijual sehingga dapat menambah penghasilan penggunanya,” terang Widi.
Menjadi juara pada NEC Futurest 2022 ini bisa menjadi salah satu motivasi bagi mahasiswa lainnya agar bisa berkembang dan terus memberikan berbagai inovasi di bidang masing-masing. Terutama di bidang energi terbarukan yang saat ini sedang gencar – gencarnya digalakan Pemerintah Indonesia. Sehingga kedepannya bisa menjadikan Indonesia bebas dari pemanfaatan energi thermal yang berasal dari fosil maupun batubara. (rls)