Categories Badung Sosial Budaya

Bank Indonesia “Mareresik” di Pantai Mengiat, Gugah Kesadaran Warga Jaga Kawasan Pesisir

Badung (Penabali.com) – Sebagai bentuk kepedulian terhadap kelestarian dan kebersihan lingkungan di kawasan wisata, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menggelar aksi Bersih Pantai yang bertajuk “BI Bali Makedas-Kedas 2022” di sepanjang Pantai Mengiat, Kawasan ITDC Nusa Dua, Minggu (26/06/2022).

Kegiatan yang diikuti lebih dari 100 orang pegawai Bank Indonesia tersebut dipimpin langsung Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho.

Pada kesempatan tersebut, Trisno menyampaikan bahwa kegiatan bersih pantai merupakan langkah kecil namun nyata yang diharapkan dapat memberikan dampak kepada masyarakat dan lingkungan sekitar. Hal ini sejalan dengan komitmen Bank Indonesia terhadap isu lingkungan, termasuk ekonomi hijau.

“Kemajuan sektor pariwisata di Bali membawa dampak ekonomi bagi Pulau Dewata. Namun di sisi lain, hal ini membawa berbagai dampak pada lingkungan. Masalah sampah kerap menjadi persoalan bagi pariwisata di Bali, khususnya di kawasan wisata pantai. Kesadaran warga dan para wisatawan menjadi kunci utama dalam menjaga keindahan dan kelestarian objek-objek wisata alam di Indonesia,” terang Trisno.

Kegiatan bersih pantai yang dilakukan Bank Indonesia diharapkan dapat memberikan contoh bagi warga dan wisatawan dalam menerapkan perilaku green culture sehingga turut menjaga pelestarian pariwisata Bali.

Selain aksi bersih pantai, juga diadakan penyerahan bantuan secara simbolis berupa tiga buah tempat sampah (organik & anorganik) dan seperangkat peralatan kebersihan pantai kepada Desa Adat Peminge yang diwakili Ketua Nelayan Pantai Mengiat.

Bank Indonesia juga turut melakukan penyelamatan lebih dari 100 telur penyu yang selanjutnya dibawa ke tempat penangkaran sebagai upaya pelestarian penyu dari ancaman kepunahan.

Seluruh kegiatan yang dilakukan diharapkan dapat memberikan dampak nyata dalam menjaga keberlangsungan sektor pariwisata yang turut berkontribusi dalam pemulihan ekonomi Provinsi Bali. (rls)