Buleleng (Penabali.com) – Pemerintah Kabupaten Buleleng berkomitmen penuh dalam mendukung pengembangkan usaha dengan memanfaatkan potensi yang ada di wilayah izin kelolanya, yaitu dengan memaksimalkan potensi yang ada di wilayah kelolanya baik berupa kayu, hasil hutan bukan kayu, jasa lingkungan hutan (ekowisata, keanekaragaman hayati, sertifikat karbon hutan) serta pengelolaan areal kerjanya melalui sistem agroforestri.
Demikian disampaikan Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, dalam sambutannya yang disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa saat membuka kegiatan Penguatan Sinergi pada Pihak dalam Pelaksanaan Integrated Area Development (IAD) Berbasis Perhutanan Sosial di Kabupaten Buleleng, yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), bertempat di New Sunari Hotel Lovina, Kamis (21/7/2022).
Sekda Suyasa menegaskan, komitmen pemerintah dalam dukungan ini berupa perhatian dalam aspek bisnis Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) melalui pendampingan serta integrasi dan kolaborasi program kebijakan yang terkonsolidasi dan terintegrasi antar kementerian/lembaga serta pusat maupun daerah melalui kegiatan kali ini.
“Kami berharap, melalui kegiatan yang baik ini dapat memberikan percepatan pengembangan perhutanan sosial dalam mendukung aspek bisnis KUPS terutama dalam pedampingan, pengembangan produk yang kontinyu serta terciptanya pasar yang luas dan menciptakan KUPS yang mandiri,” harapnya.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Usaha Perhutanan Sosial, Catur Endah Prasetiani, mengatakan ini adalah kali pertamanya dalam mengawal Integrated Area Development (IAD) di Kabupaten Buleleng dimana cikalbakalnya sudah ada disini.
Pihaknya menjelaskan, IAD ini merupakan program yang bukan baru lagi dari Kehutanan Sosial melainkan dirancang lagi dengan cara yang lebih baru lagi, dimana IAD ini basisnya adalah wilayah terpadu yakni kabupaten.
“Jadi, AID ini bukan hanya ada pada bagian sektoral KLHK saja, melainkan juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi regional dari kabupaten itu sendiri,” tegasnya.
Endah menambahkan, perhatiannya terhadap Kabupaten Buleleng dalam kegiatan ini dikarenakan dari 48 platinum nasional, ada 6 KUPS di Buleleng yang platinum.
“Jadi ini sungguh luar biasa. Sebagian besar usahanya ada pada ekowisata selain kopi juga,” pungkasnya. (rls)