Gotong Royong Kendalikan Inflasi, TPID Buleleng Libatkan Pemerintah Desa

Buleleng (Penabali.com) – Menindaklanjuti arahan Menko Marvest dan Mendagri dalam upaya pengendalian inflasi daerah, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Buleleng pertama kali melibatkan desa menggelar rapat koordinasi TPID.

“Harapan dari pusat TPIP, TPID kabupaten, provinsi termasuk desa harus aktif bahu membahu mengendalikan inflasi, sehingga meringankan beban kabupaten, provinsi dan pusat. Untuk itu kita undang Forkom Desa/Kelurahan, karena desa memiliki peran yang sangat penting,” ungkap Sekda Suyasa usai memimpin Rakor TPID di ruang rapat lobi Kantor Bupati Buleleng, Rabu (31/8/2022).

Suyasa yang juga Ketua TPID Kabupaten Buleleng, mengatakan hal-hal yang dapat dilakukan dalam pengendalian inflasi di tingkat desa sesuai regulasi yang ada untuk bisa menggunakan sumber-sumber anggaran desa.

“Dana desa bisa digunakan dalam merumuskan mengendalikan inflasi sebanyak 20% untuk ketahanan pangan. Ini sudah ada petunjuk teknis dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi,” jelasnya.

Selain dana desa, peran desa terhadap pengendalian inflasi adalah bisa menggerakkan Bumdes, maupun Bumdesma untuk mensupply pangan, tempat logistik pengendalian inflasi desa. Inilah peran penting desa yang bermuara pada pengendalian inflasi daerah dan pusat.

Program selanjutnya, ungkap Sekda Suyasa, dalam pengendalian inflasi ada penanaman bibit cabai 10 are per desa, kepala desa atau perbekel harus tahu program ini, karena komoditi cabai penyumbang inflasi terbesar selain bawang merah, telor dan daging.

“Jika kita gencarkan program menanam cabai tingkat desa, SKPD dan ASN, sehingga menurunkan kebutuhan supply cabai. Komoditi telor juga berpengaruh. Kita sudah berkomunikasi dengani BI dan Sekda-Sekda yang daerahnya penghasil telor, supaya diberi kesempatan untuk membeli telor oleh Perumda kita dan kita jual dengan harga standar,” imbuhnya.

Sekda Suyasa tidak memungkiri inflasi dan deflasi pasti terjadi setiap bulan, hanya diharapkan inflasinya agar tidak lebih dari 4% sesuai target. (rls)