Categories Denpasar Pendidikan

Unud Perguruan Tinggi Favorit Program PMM, Dari 1.067 Pelamar Lolos Seleksi 93 Mahasiswa

Denpasar (Penabali.com) – Rektor Universitas Udayana, Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara, M.Eng., IPU., menyambut baik kehadiran mahasiswa inbound yang mengikuti pertukaran mahasiwa dalam negeri.

Menurut Guru Besar Fakultas Teknik Unud itu, sebanyak 93 mahasiswa dari 44 universitas di Indonesia nantinya akan ditunjuk sebagai Duta Unud. Duta Unud, kata Prof. Antara, merupakan peserta pertukaran mahasiswa merdeka (PMM) di Unud nantinya diharapkan menceritakan hal-hal positif terkait Unud dan Bali pada umumnya.

“Peserta PMM harus menambahkan solidaritas, jangan mudah dipecah belah,” tegas Prof. Antara saat memberikan sambutan pada acara penerimaan peserta PPM tahun 2022 di Gedung Pasca Sarjana Unud, Jln. PB Sudirman, Denpasar, Senin (5/9/2022).

Tujuan utama program PMM, jelas Prof. Antara, bukan semata-mata peningkatan kemampuan intelektual melalui perkuliahan di kelas tetapi peningkatan wawasan kebangsaan, dan memupuk rasa saling menghargai perbedaan. Perbedaan, tegasnya, tidak seharusnya dipertentangkan namun harus diterima apa adanya sebagai warga bangsa yang memiliki perasaan senasib dan sepenanggungan untuk memajukan Bangsa Indonesia.

Kendati tahun 2022 ini hanya menerima 93 orang peserta PMM, namun Unud akan terus berupaya meningkatkan layanan kepada mahasiswa. Diharapkan Unud segera berstatus sebagai PTNBH sehingga bisa menerima mahasiswa luar lebih banyak lagi pada tahun-tahun berikutnya.

Ketua MBKM Unud Dr. Ir. I Ketut Sardiana, M.Si., menjelaskan Unud termasuk perguruan tinggi favorite pada program PMM. Terbukti mahasiswa yang melamar ikut PMM di Unud mencapai 1.067 mahasiswa namun yang lolos seleksi hanya 93 orang. Kendala utama penerimaan peserta PMM di Unud adalah penyediaan pemondokan, karena rumah susun mahasiswa (Rusunawa) Unud kapasitasnya masih sangat terbatas. Kehadiran mahasiswa dari berbagai daerah itu memberi warna tersendiri bagi Unud, sebagai PTN yang berkontribusi pada peningkatan rasa cinta Tanah Air dan mempertebal wawasan kebhinekaan generasi muda. Dia meyakini mahasiswa yang mengikuti program PMM pada masanya akan tampil sebagai pemimpin yang tangguh.

Dr. Ketut Sardiana mengakui penyelenggaraan PMM akan menemui berbagai kendala karena menyelaraskan perbedaan budaya, sosial, maupun nilai-nilai keagamaan membutuhkan seni dan pendekatan khusus.

“Jika ada masalah yang muncul akibat tidak sinkronnya informasi, mohon selesaikan secara kekeluargaan di Unud dulu melalui mentor dan dosen modul, jangan cepet-cepet melaporkan ke institusi lebih tinggi yang dapat menimbulkan kegaduhan,” ujarnya memohon pengertian mahasiswa inbound PMM Unud 2022.

Kegiatan yang dikemas secara formal dan bersahabat itu, dilaksanakan secara hybrid yakni mahasiswa dan undangan internal Unud hadir di Kampus Unud, sementara undangan dari Kemdikbud, serta perwakilan PT pengirim mahasiswa mengikuti secara daring melalui aplikasi webex. (rls)