Denpasar (Penabali.com) – Pertumbuhan ekonomi nasional sangat ditentukan oleh dinamika perekonomian daerah, sedangkan perekonomian daerah pada umumnya ditopang oleh kegiatan ekonomi bersekala mikro, kecil dan menengah.
Keberadaan UMKM di Bali tersebar di 9 kabupaten/kota dimana UMKM di Bali berkembang pesat di kabupaten Badung dan Kota Denpasar. Kerajinan yang berkembang di Kota Denpasar merupakan suatu bentuk perpaduan antara keterampilan tangan dengan nilai-nilai seni yang tak terpisahkan dari kearifan lokal Bali disamping adanya peran pemerintah, modal sosial, teknologi informasi komunikasi yang akan menunjang kinerja dan kesejahteraan pelaku UMKM kerajinan di Kota Denpasar.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh:
(1) Peran Pemerintah, Kearifan Lokal dan Teknologi Informasi Komunikasi terhadap Modal Sosial;
(2) Peran Pemerintah, Kearifan Lokal, Teknologi Informasi Komunikasi dan Modal Sosial terhadap Kinerja Usaha;
(3) Peran Pemerintah, Kearifan Lokal, Teknologi Informasi Komunikasi, Modal Sosial, dan Kinerja Usaha terhadap Kesejahteraan;
(4) pengaruh tak langsung Peran Pemerintah, Kearifan Lokal dan Teknologi Informasi Komunikasi terhadap Kinerja Usaha melalui Modal Sosial;
(5) pengaruh tak langsung Peran Pemerintah, Kearifan Lokal dan Teknologi Informasi Komunikasi terhadap Kesejahteraan melalui Modal Sosial;
(6) pengaruh tak langsung Peran Pemerintah, Kearifan Lokal, Teknologi Informasi Komunikasi dan Modal Sosial terhadap Kesejahteraan Pelaku Usaha melalui Kinerja Usaha pelaku UMKM kerajinan di Kota Denpasar.
Penelitian ini dilakukan terhadap UMKM kerajinan di Kota Denpasar. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner bagi pelaku UMKM kerajinan di Kota Denpasar dengan jumlah seluruhnya 146 UMKM. Analisis data dilakukan dengan metode SEM-PLS.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa secara langsung peran pemerintah, kearifan lokal dan teknologi informasi komunikasi telah mampu meningkatkan modal sosial pelaku UMKM kerajinan di Kota Denpasar. Selanjutnya kearifan lokal dan teknologi informasi komunikasi telah berperan secara optimal namun peran pemerintah dan modal sosial belum mampu secara optimal meningkatkan kinerja usaha pada pelaku UMKM kerajinan di Kota Denpasar. Kearifan lokal, teknologi informasi komunikasi, modal sosial dan kinerja usaha mampu berperan secara optimal namun peran pemerintah beum mampu secara optimal meningkatkan kesejahteraan pelaku UMKM kerajinan di Kota Denpasar.
Demikian topik yang diangkat promovendus, Ngurah Gede Dwi Mahadipta, S.T., M.T., yang disampaikan secara offline, dimana promotor dari promovendus ini adalah Prof. Dr. I Made Suyana Utama, S.E., M.S., serta kopromotor Dr. I Gusti Wayan Murjana Yasa, S.E., M.Si., dan kopromotor II Dr. Ni Putu Wiwin Setyari, S.E., M.Si.
Ujian ini dipimpin Ketua Sidang, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Perencanaan Dr. Ida Bagus Putu Purbadharmaja, S.E., M.E. Promovendus merupakan seorang dosen di Sekolah Tinggi Desain Bali. Promovendus berhasil lulus ujian dengan predikat Memuaskan. (rls)