Denpasar (Penabali.com) – Berawal dari kekeliruan MC di suatu acara yang seharusnya menyebut grup band Bread Hot tapi malah memanggil nama Bread Rock, menjadi awal grup band yang diawaki 4 personil ini berganti nama menjadi Bread Rock.
“Karena ini event pertama kita dan kejutan untuk kita dan orang lain memberikan nama band kita sendiri. Bisa dibilang kesalahan yang berbuah manis,” ujar vokalis Bread Rock, Sapta, saat jumpa pers di Warung Sentana Jaen di Jalan Nagasari, Penatih, Denpasar, Rabu siang (28/9/2022).
Sapta menuturkan, usia Bread Rock baru seumur jagung. Meski demikian, soal performa tiap personil, tak perlu diragukan. Kendati pendatang baru, para pemain Bread Rock sudah termasuk lama mengarungi blantika musik di Bali.
“Kami akan segera merampungkan video klip dan satu album, nunas doa teman-teman media agar Bread Rock semakin dikenal masyarakat,” ujar Sapta.
Sesuai namanya, Bread Rock memiliki genre musik punk rock dan melody rock. Hal itu selurus karena ke-4 personilnya, yakni Sapta (vocalis dan bassis); Kedux (gitar dan vocalis); Herry (gitar melody); dan Coco (drummer), juga sangat menyukai lagu-lagu yang bergenre rock. Bahkan, masing-masing personilnya memiliki idola sendiri-sendiri.

“Kenapa kami memilih genre rock ya karena kami memamg menyukai musik rock lagian tampang kami lebih cocok genre musik rock,” ucap Sapta sambil tertawa.
Herry menambahkan, lagu-lagu yang dimainkan Bread Rock cenderung bercerita tentang alam dan kehidupan keseharian. Ada beberapa lagu yang sudah dirilis yakni Tentang Bumi, Tangan Malaikat Kecil, Dunia Fantasy, Perjaka Tampan, Angan, Copas, dan Benci Bangun Pagi.
“Lagu Tentang Bumi, kami ingin turut menjaga dan mengajak masyarakat bersama-sama melestarikan lingkungan,” kata Herry yang diamini rekan-rekannya yang lain.
Herry maupun personil yang lain berharap, kehadiran Bread Rock akan meramaikan blantika musik Pulau Dewata. Drummer, Coco, menambahkan, Bread Rock tentu punya cita-cita dan harapan namun tidak muluk-muluk dan bermimpi berlebihan. Ia mengatakan Bread Rock akan terus berkarya. Soal hasil, Coco menyerahkan semuanya kepada semesta, kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Meski demikian, Coco berharap Bread Rock bisa mengisi kekosongan telinga para penggemar punk rock dan menyampaikan pesan yang baik melalui karya-karya musiknya.
“Kebetulan kami punya beberapa akun sosial media seperti Facebook dan Instagram bisa di search “Bread Rock Official” dan juga tidak lupa, kami juga punya akun Youtube “Bread Rock Official”, di sana bisa tonton kami, Bread Rock,” kata Kedux, sang gitaris sekaligus juga vokalis. (red)