Categories Berita Hukum Nasional

Laksdya Bakamla Taufiq Beri Kuliah Umum di Kampus Unhan

(Humas Bakamla). Kepala Badan Keamanan Laut Laksdya Bakamla A. Taufiq R. memberikan kuliah umum kepada ratusan mahasiswa Universitas Pertahanan dari berbagai fakultas, di Auditorium kampus Unhan, Kawasan IPSC Sentul, Bogor, Selasa (23/04). Kuliah umum yang mengangkat tema, “Kompleksitas Tugas Bakamla dalam mengemban Fungsi Coast Guard di Indonesia” dan diikuti 268 Mahasiswa dari 4 Fakuktas yaitu Strategi Pertahanan, Manajemen Pertahanan, Keamanan Nasional dan Teknologi Pertahanan.

Kehadiran Kepala Bakamla diterima dengan hangat oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik & Kemahasiswaan Mayjen TNI Sudibyo, S.E., D.S.S., M.Si, Wakil Rektor II Bidang Akademik & Kemahasiswaan Mayjen TNI Lasmono, M.Si (Han), Wakil Rektor III Bidang Kerjasama Kelembagaan di Ruang Tamu Rektor Unhan.

Dalam kuliah umumnya, Laksdya Taufiq membeberkan tentang karakteristik wilayah NKRI, regulasi penegakan hukum di Laut Indonesia, Coast Guard Of Indonesia, dan strategi maritim Indonesia. Regulasi Penegakan Hukum di Indonesia dalam kaitannya dengan Bakamla yang bersifat Single Agency Multi Task, yakni satu instansi namun dengan tugas beragam. Dikatakannya, saat ini terdapat lebih kurang 26 Undang-Undang dengan 11 instansi memiliki kewenangan di laut sehingga dibutuhkan keterpaduan antar instansi.

Bakamla sebagai Indonesian Coast Guard telah diamanatkan dalam Surat Seskab No. B.551/Seskab/9/2015 tanggal 30 September 2015 yang berisi tentang Arahan Presiden untuk mengembangkan Bakamla agar dapat melaksanakan fungsi Coast Guard. Sebagai Indonesian Coast Guard, Bakamla memiliki tugas Universal yaitu sebagai penjaga keselamatan laut (Maritime Safety), penjaga keamanan laut (Maritime Security) dan juga sebagai komponen cadangan pertahanan dalam aspek maritim (Maritime Defence).

Laksdya Taufiq juga menerangkan tentang UU 32/2014 pasal 59 ayat 3, dimana Bakamla dibentuk dalam rangka penegakan hukum di wilayah perairan dan wilayah yurisdiksi khususnya dalam melaksanakan patroli keamanan dan keselamatan di wilayah perairan yurisdiksi Indonesia. Tentang strategi maritime, Laksdya Taufiq juga menjelaskan faktor-faktor penentu strategi maritim Indonesia, yaitu tantangan Poros Maritim Dunia, Maritime Domain Awareness (MDA), serta Perdagangan laut dan Keamanan Energi.

“Kebanggaan seorang prajurit bukan pada pangkat, jabatan atau kedudukan, melainkan bila berfungsi sebagai prajurit dimanapun di tugaskan,” ujar menutup kuliah umum. (red)