Categories Inovasi

Adopsi Sistem Transportasi di DKI Jakarta, Kendaraan Pribadi Diperlakukan bak “Anak Tiri”

Jakarta (Penabali.com) – Humas DPRD Provinsi Bali bersama unsur media melaksanakan pers tour ke Provinsi DKI Jakarta selama 4 hari, mulai 8 – 11 November 2022.

Kegiatan ini sebagai upaya memperoleh masukan dan pengalaman positif terkait peran media sebagai mitra kerja lembaga legislatif dan eksekutif dalam melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan dalam pelaksanaan pembangunan di daerah.

Kunjungan pertama, Rabu (9/11/2022, Humas DPRD Bali bersama unsur media melaksanakan studi tiru ke Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta terkait sistem transportasi publik terintegrasi dan terkoneksi dalam satu tata kelola.

Di Dinas Perhubungan DKI Jakarta, rombongan dari Bali diterima Anthon R. Parura selaku Kepala Pusat Data dan Informasi Perhubungan Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta mewakili kepala dinas, dan Yayat selaku Kepala Bidang Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta, beserta jajaran Dishub DKI Jakarta.

Dihadapan Humas DPRD Bali dan awak media, Anthon menuturkan Pemprov DKI Jakarta kini sedang gencar melakukan perubahan kebijakan pengelolaan transportasi dari Car Oriented Development ke Transit Oriented Developtment.

“Paradigma baru kita prioritaskan penanganan transportasi publik di Jakarta, prioritaskan pejalan kaki, angkutan umum, dan kendaraan ramah lingkungan,” tutur Anton.

Lantas bagaimana dengan kendaraan pribadi, Anthon mengatakan, dengan paradigma baru tadi maka secara perlahan akan mengurangi penggunaan kendaraan umum.

“Kita tidak melarang ada kendaraan pribadi hanya saja pemakaiannya kita atur karena dengan memanfaatkan transportasi publik tentu kemacetan dan terpenting lingkungan kita akan bersih, sehat,” jelas Anthon.

Studi tiru Humas DPRD Bali di Sekretariat DPRD DKI Jakarta. (foto: ist.)

Pemprov DKI Jakarta, lanjut Anthon, menerapkan disinsentif terhadap kendaraan pribadi. Semisal memberlakukan tarif parkir yang mahal.

“Dengan paradigma baru ini Pemprov DKI ingin angkutan umum massal benar-benar dimanfaatkan warga kota,” katanya.

Anthon melanjutkan, transportasi di Jakarta diintegrasikan melalui sistem yang disebut “Jak Lingko”, yaitu sistem transportasi terintegrasi dan terpadu. Integrasi dengan sistem Jak Lingko yang dilakukan lewat integrasi operasional mulai integrasi fisik seperti membangun dan menyiapkan jalur dan lintasan angkutan umum massal, integrasi jadwal layanan, integrasi rute atau lintasan, integrasi data dan informasi, lalu integrasi sistem pembayaran, dan terakhir, paket tarif.

“Target kami akhir 2022 seluruh DKI akan dicover layanan transportasi umum, semua terlayani,” ucap Anthon.

Perkembangan layanan umum di Jakarta, yakni Mikrotrans 75 trayek, jumlah armada 2.166 unit, dan jumlah penumpang 234.000 orang per hari. Moda transportasi berikutnya adalah bus Trans Jakarta, dengan jumlah 116 trayek, armada 2.202 unit, dan jumlah penumpang 1.006.579 orang per hari.

Kemudian ada MRT dengan panjang lintasan 16 Km (13 stasiun), armada 16 trainset @6 cars, dan jumlah penumpang 123.491 orang per hari. LRT, panjang lintasannya 5,8 Km (6 stasiun), armada 8 trainset @2 cars, dan penumpang 4.462 orang per hari. Dishub DKI Jakarta juga memiliki layanan angkutan umum perairan dengan rute 11 titik pelabuhan, 30 kapal, jumlah penumpang 870 orang per hari (dari Pelabuhan Muara Angke).

Dari Dishub DKI Jakarta, studi tiru berikutnya menuju Gedung DPRD Provinsi DKI Jakarta, Kamis (10/11/2022). Di Sekretariat DPRD DKI, rombongan Humas DPRD Bali dan awak media diterima Kepala Subbagian Dokumentasi dan Hubungan Masyarakat Sekretariat DPRD DKI Jakarta, Tri Indra Gunawan, dan Priyono dari Protokoler DPRD DKI Jakarta. (red)