Setelah meresmikan pengoperasian Pasar Badung, Denpasar, pada 22 Maret lalu, Presiden RI Joko Widodo datang kembali untuk melihat dari dekat operasional pasar terbesar di Bali itu.
“Saya ingin melihat kehidupan keseharian dan aktivitas ekonomi di Pasar Badung, ternyata sudah ramai,” ujar Presiden Jokowi didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Gubernur Bali Wayan Koster, Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra, dan Wakil Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jayanegara, Sabtu (18/5) pagi.
Kehadiran orang nomor satu di Republik Indonesia pagi itu, juga untuk memastikan harga bahan pokok tetap stabil menjelang Idul Fitri.
Jokowi yang tiba di Pasar Badung langsung menjumpai sejumlah pedagang dan berbincang terkait kegiatan jual beli serta harga-harga sembako menjelang Lebaran di pasar tradisional dengan konsep modern tersebut. Sambil melayani pedagang dan masyarakat berswafoto, orang nomor satu di negeri ini sempat membeli buah, di antaranya alpukat, pepaya, salak dan mangga. Dikatakan Presiden Jokowi, buah tersebut nantinya untuk persiapan berbuka puasa.
Pada kesempatan tersebut, mantan Gubernur DKI Jakarta itu memuji keterlibatan pedagang yang ikut mendorong proses penggantian penggunaan tas plastik dengan tas ramah lingkungan sesuai dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai.
“Saya tadi melihat sudah mulai ada transisi dari tas plastik ke tas yang ramah lingkungan. Saya kira ini sangat bagus,” ujarnya.
Usai melakukan blusukan ke Pasar Badung, Presiden Jokowi selanjutnya meninjau Taman Kumbasari dan Tukad Badung yang lokasinya bersebelahan dengan Pasar Badung.
Sambil berbincang santai di pinggir Tukad Badung, Presiden Jokowi memuji taman sungai yang terinspirasi dari Sungai Cheonggyecheon yang berada di Seoul, Korea Selatan tersebut. Presiden Jokowi berpesan agar semua pihak dapat menjaga bahkan meningkatkan kebersihan sungai agar aliran air bisa menjadi jernih.
“Ya, satu yang kurang, yaitu upaya penjernihan air sungai yang perlu dilakukan,” katanya.
Melihat kondisi tersebut, Presiden Jokowi langsung menginstruksikan Menteri PUPR Basuki Hadimomulyono untuk mencari terobosan teknologi penjernih air sungai, sehingga lokasi ini bisa digunakan untuk berenang secara sehat dan aman bagi masyarakat. (red)