Jakarta (Penabali.com) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut ekonomi dunia saat ini masih bergejolak. Jokowi mengatakan, Indonesia justru memiliki titik terang ekonomi dan diakui oleh IMF.
Menurut Jokowi titik terang ekonomi tersebut tak lepas dari kemampuan menjaga inflasi. Jokowi mengatakan, Indonesia mampu menjaga inflasi di angka 5 persen di tengah inflasi negara-negara lain di angka 10 persen.
Mantan Walikota Solo ini menjelaskan, positifnya pertumbuhan ekonomi Indonesia tak lepas dari meningkatnya volume perdagangan. Jokowi mengatakan, pertumbuhan perdagangan mencapai 58 persen.
“Volume perdagangan kita juga terus tumbuh hingga mencapai 58 persen dan kita mengalami surplus perdagangan dunia selama 30 bulan terakhir berturut-turut. Ini juga sesuatu yang harus kita syukuri,” jelas Jokowi dikutip dari laman setkab.go.id, Kamis (1/12/2022).
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan apa yang dicapai tidak bisa lepas dari kerja keras semua stakeholder. Menurut Jokowi, kemampuan bertahan di tengah krisi global memerlukan kerja keras semua pihak, mulai dari pusat hingga daerah.
Jokowi mengingatkan untuk terus menjaga momentum positif ekonomi di tengah gejolak yang ada. Jokowi menuturkan, semua pihak harus memahami situasi dan jangan terlena dengan apa yang telah dicapai.
“Kita semuanya harus memiliki sense of crisis, betul-betul siap atas segala berbagai kemungkinan yang mungkin terjadi, yang tanpa kita prediksi, yang tanpa kita hitung, semuanya kita harus siap,” ucap Jokowi.
Jokowi meminta untuk tetap melihat peluang di tengah tantangan yang ada. Menurut dia, setiap tantangan melahirkan peluang yang bisa dimanfaatkan.
“Bukan hanya untuk mampu bertahan, tetapi juga bisa memanfaatkan setiap peluang yang ada,” tutupnya. (rls)