Denpasar (Penabali.com) – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (FEB Unud) ditunjuk selaku tuan rumah dalam kegiatan Pemilihan, Penetapan dan Pelantikan Dewan Pengurus Nasional dan Kongres Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia (AFEBI) ke-10 Tahun 2022, di Prime Plaza Hotel Sanur, Denpasar, Selasa (6/12/2022).
Kongres ini dibuka Rektor Unud Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara, M.Eng., IPU., serta turut dihadiri Staf Ahli Gubernur Bali Bidang Ekonomi, Ketua Dewan Pengurus Nasional AFEBI, Pengurus DPN AFEBI, Dewan Eksekutif LAMEMBA, Ketua Ikatan Akuntan Indonesia Wilayah Bali, Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Wilayah Bali, Pimpinan Fakultas FEB seluruh Indonesia, para narasumber serta undangan lainnya.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unud Agoes Ganesha Rahyuda, S.E., M.T., Ph.D., dalam laporannya menyampaikan, AFEBI merupakan sebuah organisasi kumpulan penyelenggara pendidikan di bidang EMBA yang memiliki komitmen untuk terus berinovasi dan mengembangkan diri untuk menghasilkan lulusan yang mampu merespon kebutuhan masyarakat dan mampu mengikuti kebutuhan jaman melalui kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Kongres AFEBI ke-10 tahun 2022 menjadi spesial karena memiliki 2 agenda kegiatan yakni Pemilihan Dewan Pengurus Nasional periode 2023 – 2025 dan seminar nasional. Pemilihan Dewan Pengurus Nasional menjadi agenda pertama pada Kongres AFEBI ke-10 yang telah dilakukan pada hari Senin 5 Desember 2022 dan keesokan harinya dilaksanakan seminar nasional yang mengambil tema “Toward Green and Digital Economics and Business Faculties for Sustainable Future”.
Ada 2 kata kunci pada tema Kongres AFEBI thn 2022 ini, yaitu Green and Digital. Keduannya merupakan fenomena yang sedang dikembangkan di hampir seluruh belahan dunia. Green Transformation mengacu pada efisiensi pemanfaatan sumber daya alam, adaptasi prilaku dan pengetahuan ramah lingkungan. Sedangkan Digital Transformation merupakan integrasi teknologi digital pada semua ruang lingkup usaha. Memadukan konsep Green dan Digital pada penyelenggaraan pendidikan di perguruan tinggi akan menciptakan sumber daya manusia yang mampu beradaptasi dengan transformasi Pendidikan 4.0.
Kongres AFEBI ke-10 diikuti hampir 350 delegasi yang berasal dari 70 Fakultas Ekonomi dan Bisnis di seluruh Indonesia.
Sementara itu Ketua DPN AFEBI Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si., mengatakan AFEBI telah menjadi organisasi yang sangat solid dan yang paling jelas, tidak ada sekat lagi antara universitas untuk bekerja sama dalam rangka MBKM maupun yang lainnya. Respon dari AFEBI terhadap banyak hal sudah memadai, AFEBI juga merespon adanya digitalisasi dengan ikut terlibat aktif di ICE Institute menjadi satu-satunya dari asosiasi yang tergabung bersama dengan 10 universitas yang ada di Indonesia. Di banyak universitas, fakultas ekonomi selalu menjadi contoh bagi fakultas-fakultas lainnya terutama dalam hal kemandirian, hal yang terkait dengan tracer study serta hal yang terkait dengan digitalisasi. AFEBI bersama IAI dan ICE telah membentuk LAMEMBA, dan sepakat secara bersama untuk mensupport terus untuk sampai pada bentuk yang terbaik bagi semuanya.
“Kami sangat berharap bahwa rumah besar FEB ini terus menjadi rumah yang sangat nyaman bagi seluruh anggota AFEBI, kita harus menjadi yang paling maju untuk kerja sama, kolaborasi baik untuk MBKM maupun yang lainnya, Mari bersama partisipasi seluruh dekan di Indonesia kita jadikan AFEBI ini betul-betul berkontribusi pada pendidikan tinggi di Indonesia,” ucapnya.
Rektor Unud Prof. Antara dalam sambutannya menyampaikan, dengan mengusung tema di atas diharapkan akan terjalin kerjasama dan sinergi antar Anggota AFEBI dalam meningkatkan kapabilitas kepemimpinan, sehingga mampu menghadapi dan merespon berbagai tantangan global secara cepat dan fleksibel, menuju institusi pendidikan yang berbasis Green and Digital.
“Kami segenap civitas akademika Universitas Udayana tentunya sangat siap untuk menjalin sinergi dengan berbagai pihak guna mewujudkan lembaga pendidikan yang siap menyongsong segala perubahan di masa mendatang,” ujarnya.
Selain itu, Rektor Unud juga menyampaikan informasi singkat tentang arah pengembangan Unud dimana pada tahun 2023 mendatang Unud berencana untuk bertranformasi menuju PTN BH. Melalui status PTNBH, nantinya Unud diharapkan dapat tumbuh dan berkembang menjadi lembaga pendidikan tinggi yang berkualitas ke depannya. PTN BH juga menjadi salah satu syarat bagi Unud untuk nantinya dapat meraih status World Class University. Salah satu upaya yang tengah ditempuh Universitas Udayana ialah mengembangkan program International Advisory Board (IAB).
Selain IAB, Unud melalui LPPM telah meluncurkan hibah UNISERF (Udayana University International Senior Researcher Fellowship) yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peneliti di seluruh dunia untuk melakukan riset selama 6 bulan di Unud. Program ini menonjolkan daya tarik Bali karena disamping melakukan penelitian di Unud, mereka diharapkan dapat menikmati budaya, adat istiadat dan hal-hal yang berkaitan dengan kepariwisataan Bali. Sehingga secara tidak langsung akan menjadi promosi bagi pariwisata Bali yang baru bangkit kembali dari pandemi. (rls)