Buleleng (Penabali.com) – Hujan deras yang terjadi pada Sabtu (18/12/2022) mengakibatkan beberapa titik ruas jalan di Kabupaten Buleleng tergenang air. Menyikapi hal itu, Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Buleleng selalu siap siaga dalam mengantisipasi bencana tersebut sebelum ataupun sesudah banjir.
Dikonfirmasi via telepon Minggu (19/12/2032), Kadis PUTR Kabupaten Buleleng I Putu Adiptha Eka Putra mengatakan sebanyak 100 anggota drainase dikerahkan dalam mengantipasipasi bencana banjir yang melanda di beberapa ruas jalan di Kabupaten Buleleng baik saat cuaca cerah maupun saat hujan terjadi.
“Tim kami saat cuaca cerah selalu bergotong royong membersihkan saluran drainase. Bahkan saat musim penghujan di masing-masing titik sudah siaga dalam mengangkut sampah yang tersumbat di saluran drainase,” jelasnya.
Kadis Adiptha menegaskan sampah menjadi kendala utama dalam bencana banjir Sabtu kemarin. Itu didasarkan pada saat sebelum dan sesudah banjir banyak ditemukan batangan kayu besar, sampah plastik, ranting pohon bahkan kasur yang menutupi saluran drainase. Sehingga saluran air tertutup dan meluap yang kemudian mengakibatkan banjir.
Kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah di sungai maupun di saluran drainase sangat diharapkan peranannya. Kedepan pihaknya akan bersinergi dengan BPDB Buleleng, Dinas PMD Buleleng dan Camat Buleleng untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat guna membangkitkan kembali semangat gotong royong dalam menjaga lingkungan agar tetap bersih.
“Minimal sebulan sekali ya. Kita bangkitkan lagi semangat gotong royong itu sebagai upaya preventif dalam meminimalisir bencana banjir,” ujarnya.
Kadis Adiptha menjabarkan ada beberapa titik banjir yang sudah ditangani Sabtu kemarin, diantaranya di Jalan Anggrek, Jalan Lely, Jalan Pantai Penimbangan, dan di Jalan Jalak Putih yang dikategorikan sudah aman meskipun masih ada genangan tapi tidak terlalu lama. Sedangkan di daerah Sambangan dan Baktiseraga karena memiliki kondisi kontur yang sangat berpengaruh, jadi air di daerah barat dan timur menyatu dan dengan mudah masuk ke jalan. Namun saluran airnya sudah maksimal hanya saja masih ada tumpukan sampah yang menyumbat di saluran itu.
“Sampah-sampah itu sudah kami angkat. Jadi astungkara sudah aman dan genangan air tidak sampai terlalu lama,” imbuhnya.
Disinggung rehabilitasi di Jalan Srikandi Sambangan yang dinilai menjadi salah satu penyebab banjir disana, Kadis Adiptha menegaskan rehab jalan tersebut tidak ada hubungannya dengan bencana banjir Sabtu kemarin. Bahkan proyek jalan ini dipercaya akan meminimalisir banjir karena memiliki drainase yang lebih besar, dalam dan terlebih lagi jalan di seputaran pertigaan lampu merah akan diangkat volume dimenainya sehingga air dengan mudah mengalir ke salurannya.
“Kemarin sudah kami cek ke lokasi dan ada tumpukan sampah disana. Kami yakini volume air akan jauh berkurang dengan antisipasi melalui program rehabilitasi jalan ini,” pungkasnya. (rls)