Gubernur Bali Wayan Koster, menyatakan sangat mendukung rencana menata dan melindungi kebradaan Pura Besakih, Karangasem. Saat memimpin rapat terkait rencana penataan Pura Besakih, di rumah jabatan Jaya Sabha di Denpasar, Minggu (26/5) siang, Ketua DPD PDI Perjuangam Provinsi Bali itu merespon positif rencana ini yang akan dimulai menata dari sisi palemahannya yakni areal parkir.
“Penataan tempat parkir yang nantinya dilengkapi dengan fasilitas toilet dan kelengkapan lainnya itu, merupakan penataan dari sisi ‘palemahan’. Dalam visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, perlindungan kawasan suci Pura Besakih tidak hanya digarap dari sisi ‘pelemahan’, tetapi juga mencakup sisi ‘parahyangan’ dan ‘pawongan’,” kata Gubernur Koster.
Rapat siang itu juga dihadiri Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), Dirut PT Waskita Karya I Gusti Ngurah Putra, anggota DPRD Bali Nyoman Parta dan tim ahli Gubernur yang dibentuk untuk membuat Konsep Perlindungan Kawasan Suci Besakih.
Sebelumnya, pihak PT Waskita Karya dihadapan Wagub Cok Ace pekan lalu, sempat memaparkan rencana penataan areal parkir di kawasan pura terbesar di Bali itu. Bak gayung bersambut, Gubernur Koster langsung menyatakan setuju dengan rencana yang merupakan bentuk penataan kawasan suci dari sudut ‘pelemahan’ itu.
“Saya lihat ini bagus, dari sisi palemahannya dulu kita tata,” ungkap pejabat kelahiran Desa Sembiran, Buleleng ini.
Penataam Pura Besakih yang dimulai dari sisi palemahannya yaitu areal parkir, antara lain dimaksudkan sebagai solusi terhadap eprmasalaham kemacetan arus lalu lintas yang sering terjadi ketika pujawali berlangsung. Dengan adanya rencana pembangunan gedung parkir dilengkapi sejumlah fasilitas yang memiliki daya tampung lebih dari 3.000 kendaraan roda empat dan sekitar 1.500 roda dua, diharapkan mampu memecahkan masalah kemacetan dan kesemrawutan arus lalu lintas di kawasan tersebut. Terlebih, rencana pembangunan gedung parkir ini juga diikuti dengan penataan alur kendaraan, sehingga tidak ada lagi kendaraan yang saling berpapasan.
Nyoman Popo Danes, salah seorang anggota tim ahli Gubernur Tematik Besakih, menyatakan rencana ini bisa masuk ke dalam rencana umum konsep perlindungan Pura Besakih. Ia melihat selama ini banyak pihak yang mencoba berkontribusi terhadap Pura Besakih, namun tidak dalam satu konsep besar yang sama. Oleh karena itu, kata dia, rencana ini akan menjadi bagian dari konsep perlindungan yang sedang disusun oleh tim yang telah dibentuk.
Dirut PT Waskita Karya I Gusti Ngurah Putra juga berharap, Popo Danes bersama timnya dapat membuat rencana penataan kawasan Pura Besakih yang memiliki nuansa lokal Bali.
“Meski belum ada komitmen tertulis, tim PT Waskita Karya dan tim ahli Gubernur akan segera turun ke lapangan untuk bersama-sama mematangkan konsep tersebut,” ujarnya. (red)