Buleleng (Penabali.com) – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Buleleng mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) rutin mingguan Pengendalian Inflasi Daerah se-Indonesia secara virtual, dari Ruang Rapat Kantor Bupati Buleleng, Senin (26/12/2022).
Rakor yang dipimpin Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, turut dihadiri secara virtual Asisten II Setda Buleleng Ni Made Rousmini didampingi perwakilan Kodim 1609/Buleleng dan Kejaksaan Negeri Singaraja.
Dalam kesempatan itu, Mendagri Tito Karnavian menyampaikan terdapat beberapa provinsi telah mampu menekan laju inflasi dengan baik, antara lain, Provinsi Riau dengan nilai inflasinya turun 5,26%, dan 4,42% dari Provinsi Lhokseumawe. Terkait itu, pihaknya meminta seluruh peserta Rakor untuk dapat meniru strategi-strategi yang dilakukan untuk menekan inflasi yang terjadi.
Dijelaskan juga secara kumulatif beberapa komoditas mengalami kenaikan. Salah satunya adalah telur ayam ras menjadi penyumbang terbesar inflasi di 27 provinsi yang mencakup 304 kabupaten/kota. Kenaikan telur ayam ras sebesar 4,4%, kemudian komoditas beras 2,2% dari 10.000 menjadi 11.500, cabai rawit 15,5% termasuk juga daging ayam 5,7% dan cabai merah mengalami kenaikan hingga bulan Desember tahun ini.
Mendagri Tito Karnavian menambahkan, indeks perkembangan harga 20 komoditas pangan terpilih dalam Desember ini akan mengalami inflasi. Pihaknya menyampaikan terdapat 10 kabupaten dengan kenaikan nilai indeks IPH tertinggi bulan Desember dan dinilai berpotensi menyumbang inflasi, yaitu Kabupaten Karo, Solok, Mesuji, Asahan, Bengkalis, Muaro, Jambi, Buleleng, Luwu dan Gorontalo.
“Kenaikan inflasi Desember ini bukan karena kita tidak bekerja, melainkan lebih kepada tingginya permintaan terhadap komoditas pangan menjelang akhir tahun,” tegas Mendagri Tito Karnavian.
Sementara itu, Asisten Made Rousmini mengakui Satgas Pengendalian Inflasi Buleleng telah melakukan berbagai hal dalam menekan laju inflasi, mulai dari melakukan intervensi langsung, pasar murah hingga pemberian subsidi kepada pedagang. Namun demikian, inflasi masih terjadi akibat tingginya permintaan menuju Hari Natal, akhir tahun dan juga menjelang Galungan awal tahun mendatang.
Terkait itu, Made Rousmini meminta satgas untuk bekerja ekstra melakukan pemantauan komoditi penyumbang inflasi di Buleleng.
“Inflasi ini memang selalu terjadi, namun kita harus mampu mengatasi hal ini dengan meningkatkan upaya kita. Semoga minggu terakhir Desember ini kita bisa menekan inflasi cabai, telur dan canang sari menjelang Galungan,” pungkasnya. (rls)