Categories Badung Pariwisata

Sepanjang 2022, Bandara Ngurah Rai Layani 12 Juta Penumpang, Rata-Rata 56 Ribu Orang Per Hari

Badung (Penabali.com) – Di sepanjang tahun 2022, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai berhasil mencatatkan pelayanan kepada 12.522.400 penumpang domestik maupun internasional.

“Di tahun 2022 kami berhasil mencapai target untuk melayani 12 juta penumpang. Tentunya ini menjadi catatan yang sangat baik mengingat penerbangan internasional sempat terhenti pada masa pandemi ini dan baru dibuka kembali pada bulan Februari,” beber General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan.

Dari keseluruhan jumlah tersebut, terdapat 7.947.127 pelaku perjalanan domestik dan 4.575.273 pelaku perjalanan internasional yang dilayani Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Secara keseluruhan tahun 2022, bulan Desember menjadi periode paling ramai di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Tercatat di bulan Desember melayani 1.702.762 penumpang baik domestik maupun internasional. Tingginya jumlah penumpang pada bulan Desember didorong periode Natal dan tahun baru.

Handy melanjutkan, sepanjang tahun 2022, tercatat sebanyak 6.311.292 penumpang yang datang ke Pulau Bali melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, meningkat 235% dibandingkan dengan jumlah kedatangan di tahun 2021. Dari jumlah tersebut terdapat 3.978.953 penumpang domestik dan 2.332.339 penumpang internasional.

Sedangkan untuk keberangkatan, Handy menjelaskan terdapat 6.211.108 penumpang yang berangkat dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dengan rincian 2.242.934 penumpang internasional dan 3.968.174 penumpang domestik.

“Meningkat 228% jika dibandingkan dengan tahun 2021,” kata Handy.

Saat ini, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai melayani 20 rute domestik dengan 11 maskapai dan 24 rute internasional dengan 29 maskapai. Adapun secara keseluruhan, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai melayani penerbangan ke 12 negara. Terdapat sebanyak 38 reaktivasi penerbangan sepanjang tahun 2022 dengan 34 diantaranya adalah penerbangan internasional dan 4 penerbangan domestik.

Rute internasional dengan jumlah penumpang tertinggi selama tahun 2022 di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai adalah Singapura dengan melayani 1.239.218 penumpang dengan rata-rata 9 penerbangan per hari, kemudian Kuala Lumpur melayani 574.084 penumpang dengan rata-rata 7 flight per hari, dan Melbourne dengan melayani 468.082 penumpang, 5 flight per hari. Namun jika melihat secara per negara, maka Australia masih menjadi penyumbang penumpang internasional terbanyak dengan 1.439.016 penumpang, mengingat Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai melayani tujuh rute menuju Australia yakni Melbourne, Sydney, Brisbane, Adelaide, Perth, Darwin, dan Cairns.

Secara keseluruhan terdapat rata-rata 19 penerbangan ke Australia per harinya,” ujar Handy.

Untuk kedatangan warga negara asing, Australia menjadi negara yang paling banyak mengunjungi Pulau Bali. Tercatat sebanyak 626.783 warga negara Australia yang mengunjungi Bali sepanjang 2022. Kemudian dilanjutkan India dengan 184.702 orang, dan Singapura dengan 131.429 orang.

Sedangkan untuk rute domestik penerbangan dari Bandara Internasional Soekarno Hatta menjadi penyumbang lalu lintas penumpang terbanyak dengan 4.236.646 penumpang dengan rata-rata tersedia 60 penerbangan per harinya. Dilanjutkan Surabaya dengan 1.039.990 penumpang dilayani 12 penerbangan per hari, dan Ujung Pandang dengan 476.402 penumpang dilayani 6 penumpang per hari.

Kedepannya, Handy optimis capaian tahun 2023 akan lebih baik dibandingkan dengan tahun 2022, mengingat saat ini Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai melayani rata-rata 56.701 penumpang per hari.

Handy berharap seluruh pihak agar tidak boleh lengah karena beberapa negara masih memiliki kasus Covid-19 yang cukup tinggi. Untuk itu, pihaknya senantiasa berkoordinasi dengan seluruh stakeholder terkait dalam rangka memastikan keamanan, keselamatan, serta pelayanan prima Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

“Kami berharap tren kenaikan jumlah pelaku perjalanan udara baik domestik maupun internasional di Pulau Bali dapat terus dijaga oleh semua pihak. Didukung juga dengan situasi pandemi di Indonesia yang dapat ditangani dengan baik, sehingga reaktivasi penerbangan internasional ke rute-rute baru diharapkan dapat terealisasi di tahun ini,” tutup Handy. (rls)