Setelah meninjau proyek revitalisasi Pasar Sukawati di Kabupaten Gianyar dan menyerahkan secara simbolis 3.000 sertifikat tanah di Kabupaten Bangli, Presiden Jokowi kembali melanjutkan kunjungan kerjanya dengan meninjau Proyek Rehabilitasi, Peningkatan dan Penataan Kawasan Wisata Waduk Muara Nusa Dua di Denpasar, Jumat (14/6). Presiden Jokowi nampak ditemani istri Ny. Iriana Joko Widodo, dan didampingi Gubernur Bali Wayan Koster beserta istri Ny. Putri Suastini Koster.
“Waduk muara ini luasnya 35 hektar menjadi sumber air baku untuk Denpasar, Benoa, Nusa Dua, sama sekitar airport,” kata Presiden Jokowi. Ia menambahkan proyek yang akan selesai akhir tahun ini, sangat penting untuk masyarakat Bali. Selain rehabilitasi, waduk ini juga akan ditata menjadi kawasan wisata.
“Iya dong kalau bisa fungsinya tidak hanya air baku, bisa untuk wisata, untuk resto kan bagus,” katanya.
Ditempat yang sama, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, waduk yang pertama kali dibangun di Indonesia tahun 1996 ini kapasitasnya terus menurun karena belum pernah direhabilitasi.
“Tadinya dengan kapasitas 700-an ribu meter kubik (m3) awalnya, tapi menurun terus hingga bisa hanya mensuplai 300 liter per detik (l/detik). Dengan sekarang dikeruk, diperbaiki ini akan meningkatkan menjadi 500 liter per detik,” jelas Menteri Basuki.
Ia melanjutkan, kebutuhan air baku di Bali terus meningkat sehingga selain empat bendungan yang sudah ada, pemerintah membangun dua bendungan lagi.
Penataan bendungan Muara Tukad Badung menjadi kawasan wisata ini tentunya akan berdampak positif terhadap ekonomi Bali. Selain itu rehabilitasi muara Tukad Badung juga berdampak positif terhadap lingkungan karena dilengkapi dengan penangkap sampah sehingga sampah tak terbawa ke lautan. Berbagai manfaat ini tentunya sejalan dengan visi pembangunan Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” dibawah duet kepemimpinan Koster-Ace. (red)