Denpasar (Penabali.com) – Jaringan Pegiat Literasi Digital Indonesia (Japelidi) bekerjasama dengan Konsulat Jenderal Kedutaan Besar Amerika Serikat Surabaya menggagas program literasi digital bertajuk “Building Youth Resilience and Participant during The Political Year”.
Literasi digital tersebut menyasar 500 pemilih muda usia 17-20 tahun di 9 kota di Indonesia, yaitu Malang, Surabaya, Yogya, Denpasar, Makasar, Semarang, Padang, Manado, dan Salatiga. Program ini berlangsung sepanjang tahun 2023.
Denpasar menjadi kota pertama diselenggarakannya program ini dengan total peserta 100 orang pemilih muda. Kegiatan yang berlangsung secara hybrid ini dilaksanakan di Fakultas Imu Sosial Ilmu Politik, Universitas Udayana, Kamis (9/3/2023).
Bekerja sama dengan Program Studi Ilmu Komunikasi, Project Manager Ni Made Ras Amanda G. menjelaskan, anak muda sebagai jumlah pemilih terbesar, namun tingkat apatismenya terhadap pemilu cukup rendah. Di sisi lain, disinformasi jelang pemilu di internet cukup tinggi, sehingga perlu mengajak pemilih muda agar kritis, cerdas, dan tangguh memerangi disinformasi.
“Untuk itu, program ini mengusung tagline Yang Muda, Yang Cerdas Memilih,“ ujarnya.
Program literasi digital yang digagas Japelidi dan Konsulat Jendral Kedutaan Besar Amerika Serikat Surabaya ini diisi dengan sosialisasi dan media pembelajaran video kepada pemilih muda. Metode tersebut dianggap sesuai dengan karakter anak muda, sehingga mudah dipahami dan diterima pemilih muda.
“Program ini akan terbagi atas 4 tahapan yaitu pembuatan video pembelajaran dan sosialisasi, workshop, kemudian pelaksanaan riset pandangan dan apa yang telah dilakukan anak muda dalam tahun pemilu. Terakhir, pemilih muda diajak mengikuti video kompetisi,” tambah Ras Amanda.
Kolaborasi antara Japelidi dan Konsulat Jenderal Kedutaan Besar Amerika Serikat Surabaya di tahun 2022 telah dirampungkan melalui kegiatan “Penguatan Literasi Digital Bagi Kaum Muda di Indonesia Timur” yang juga berupaya menyiapkan anak muda memerangi disinformasi. Japelidi telah hadir dengan beragam kegiatan untuk meningkatkan kompetensi literasi digital masyarakat sejak tahun 2017. Sejumlah akademisi dari 81 perguruan tinggi di 31 wilayah Indonesia tergabung dalam Japelidi. (rls)