Kain Khas Buleleng Bersiap Go Nasional, Tenun, Endek, dan Songket Dipatenkan HaKI

Denpasar (Penabali.com) – Tenun dan endek lokal harus terus dilestarikan sebagai upaya mensejahterakan pengerajin lokal khusunya di Kabupaten Buleleng. Terkait hal tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng melalui Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Buleleng ikut andil dalam pagelaran Fashion Show Tenun dan Endek karya dari desainer lokal Buleleng.

Kegiatan ini merupakan Pameran IKM Bali Bangkit Tahap III yang dibuka Ketua Dekranasda Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster di Gedung Ksirarnawa Art Centre, Denpasar, Minggu (16/4/2023).

Pj. Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana, menjelaskan bahwa untuk tenun, endek, songket yang dimiliki semuanya akan dipatenkan melalui Hak Kekayaan Intelektual (HaKI), namun diharapkan nantinya setelah mendapatkan HaKI ini terdapat peran pemerintah daerah dalam hal mendesainnya, memasarkannya, serta meningkatkan kualitasnya sehingga bisa unggul tidak hanya di Bali tapi tingkat nasional.

“Ini memang memerlukan kerja keras dan kebersamaan dari semua pihak, tetapi yang jelas keberpihakan Pemkab Buleleng terhadap produk UMKM terus digencarkan dengan menggandeng pelaku-pelaku usaha besar lainnya di Buleleng,” imbuhnya.

Pj. Bupati Buleleng yang juga Kepala BKPSDM Provinsi Bali ini menambahkan nantinya proses pemasaran akan difasilitasi dengan bersinergi bersama stakeholder lainnya melalui implementasi market berbasis digitalisasi dengan meng-upload seluruh produk UMKM pada platform-platform yang dapat diakses khalayak umum.

“Saya yakin dengan sinergi bersama ini dapat menjadikan perekonomian kita kuat disamping kesadaran kolektif dari UMKM itu sendiri untuk meningkatkan kualitas diri menjadi yang utama, karena kedepannya dirasa persaingan industri makin ketat,” ucapnya.

Senada dengan Pj. Bupati Buleleng, Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, dan UKM (Disdagperinkop UKM) Buleleng Dewa Made Sudiarta menerangkan bahwa kegiatan ini sebagai wujud partisipasi pemerintah daerah untuk menggairahkan perkonomian dengan menampilkan kerajinan tenun, dan endek khas Buleleng.

Disinggung mengenai HaKI diakuinya bahwa beberapa dari pelaku UMKM di Buleleng sudah memiliki HAKI dan hal tersebut akan didorong terus keberadaannya terutama kaitannya dengan merk dan motif.

“Dalam kegiatan ini kita sudah mengajak sebanyak 8 sentra pelaku UMKM untuk memasok bahan baku tampilan, dan mengaitkan 6 desainer untuk menampilkan produk unggulannya,” terangnya.

Pihaknya menambahkan bahwa ini semua merupakan komitmen dari Pemkab Buleleng untuk tetap kuat, unggul, serta adaptif. Nantinya agar kegiatan ini dijadikan sebagai momentum baru untuk masyarakat dalam meningkatkan kesadaran untuk menggunakan produk-produk lokal.

“Dengan kesadaran masyarakat yang telah memandang endek bukan hanya sebagai pakaian formal, tapi bisa menjadi pakaian casual. Jadi, ayo masyarakat Buleleng agar bangga selalu menggunakan produk lokal yang dimiliki,” tutupnya.

Sebagai informasi, digelarnya Fashion Show Tenun dan Endek ini bertujuan untuk mengenalkan berbagai motif desain ciri khas tenun dan endek Buleleng yang mengambil tema “Asmaradhana Wastra Tenun Buleleng ring Amertaning Renjana”.

Tema tersebut terinspirasi dari kisah Jayaprana dan Layonsari yang terdiri dari model pelajar, Kepala SKPD lingkup Kabupaten Buleleng beserta pasangan, pengurus Dekranasda dan pengurus TP-PKK Kabupaten Buleleng dengan menampilkan fashion show dari enam desainer mode yaitu Butik Ria, Diah Mode, Desainer Fortuna, Desainer Ayu Windy, Pagi Motley, Yudi Design, dan Tenun Artha Dharma. (rls)