Denpasar (Penabali.com) – Bertempat di ruang sidang Pascasarjana, Gedung Pascasarjana Denpasar, telah berlangsung ujian Promosi Doktor dengan kandidat promovenda, dr. Ni Putu Tesi Maratni, S.Ked., M.Biomed., dengan judul disertasi “Kadar Apolipoprotein E Rendah Berkolerasi dengan Penurunan Kadar Netrin-1 Tetapi Tidak dengan mIRNA146a dan Nf-κβ serta Merupakan Faktor Risiko Komplikasi Penyakit Jantung Koroner pada Diabates Melitus Tipe 2”. Ujian dilaksanakan pada Jumat (5/5/2023).
Identifikasi terhadap penanda baru yang ideal dan dapat bersifat prediktif terhadap perkembangan progresivitas komplikasi kardiovaskular pada pasien diabetes melitus tipe 2 (DMT2) dapat bermanfaat dalam proses stratifikasi pasien untuk memonitor respon pasien saat intervensi dan tatalaksana. Molekul biologis seperti protein apolipoprotein E, netrin-1 dan miRNA146a diperkirakan turut berperan dalam proses inflamasi yang terkait dengan NF-κB.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan korelasi antara kadar apolipoprotein E, netrin-1, miRNA146a dan NF-κB serta hubungan kadar biomarker potensial ini dengan risiko komplikasi penyakit jantung koroner (PJK) pada pasien DMT2 di Rumah Sakit Prof. Dr. IGNG Ngoerah, Denpasar.
Pada studi ini, total 114 partisipan dibagi menjadi dua kelompok: 57 pasien diabetik dengan PJK dan 57 pasien diabetik tanpa PJK. Pemeriksaan apolipoprotein E, netrin-1 dan NF-κB menggunakan enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA). Penentuan ekspresi relatif miRNA146a menggunakan reverse transcription quantitative real-time PCR (RT-qPCR).
Hubungan kadar biomarker ini terhadap kejadian komplikasi PJK dianalisis dengan menggunakan analisis bivariat dan multivariat regresi logistik.
Kadar apolipoprotein E, netrin-1, miRNA146a tidak ditemukan berkorelasi terhadap kadar NF-κB. Hanya kadar apolipoprotein E dengan netrin-1 yang ditemukan memiliki korelasi yang positif kuat. Kadar apolipoprotein E yang rendah dan netrin-1 yang rendah pada pasien DMT2 ditemukan secara signifikan meningkatkan risiko masing-masing sebesar 7,87 dan 2,94 kali untuk mengalami komplikasi PJK. Kadar miRNA146a yang rendah tidak ditemukan meningkatkan risiko terhadap kejadian komplikasi PJK. Pasien DMT2 yang memiliki kadar apolipoprotein E yang rendah, tetapi tanpa penggunaan terapi statin memiliki probabilitas sebesar 86,4% untuk mengalami komplikasi PJK, sedangkan yang mendapatkan terapi statin memiliki probabilitas yang lebih rendah yakni sebesar 32,6%.
Kadar apolipoprotein E dan netrin-1 yang rendah merupakan faktor risiko komplikasi PJK pada DMT2. Pemeriksaan kedua biomarker ini dapat diajukan sebagai pemeriksaan rutin pada pasien DMT2 untuk memonitor perkembangan progresivitas komplikasi PJK sehingga dapat dikembangkan strategi terapiutik lanjutan yang lebih intensif untuk pasien dengan risiko tinggi.
Ujian dipimpin Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan FK Unud, Dr. dr. I Made Sudarmaja, M.Kes., dengan tim penguji :
1. Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD (Promotor)
2. Dr. dr. Made Ratna Saraswati, Sp.PD., KEMD., FINASIM (Kopromotor I)
3. Prof. drh. I Nyoman Mantik Astawa, Ph.D (Kopromotor II)
4. Prof. Dr. dr. I Wayan Wita, Sp.JP (K)
5. Prof. Dr.dr. I Made Jawi, M.Kes
6. Prof. Dr. dr. I Wayan Putu Sutirta Yasa, M.Si
7. Dr. dr. Wira Gotera, Sp.PD-KEMD-FINASIM
8. Dr. dr. Desak Made Wihandani, M.Kes
9. Dr. rer. nat. dr. Ni Nyoman Ayu Dewi, M.Si
10. Dr. dr. I Made Muliarta, S.Ked., M.Kes
Sedangkan undangan akademik antara lain:
1. Dr. dr. Ni Made Linawati, M.Si
2. Dr. dr. Luh Putu Ratna Sundari, S.Ked.,M.Biomed
3. Dr. dr. I Gusti Ayu Widianti, M.Biomed
4. dr. I Made Winarsa Ruma, S.Ked.,Ph.D
5. Dr. dr. I Made Pande Dwipayana, Sp.PD-KEMD, FINASIM
Pada ujian kali ini, Dr. dr. Ni Putu Tesi Maratni, S.Ked., M.Biomed., dinyatakan lulus sebagai doktor lulusan ke-376 Program Studi Doktor Ilmu Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dengan predikat Cumlaude.