Badung (Penabali.com) – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Udayana (LPPM Unud) menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) Program MBKM Membangun Desa/KKNT Unud Periode III Tahun 2023, bertempat di ruang Bangsa Rektorat Bukit Jimbaran. Rabu (10/5/23).
Rakor yang dibuka Rektor Unud Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara, M.Eng., IPU., menghadirkan beberapa pembicara yakni Prof. Dr. Ir. Gede Rai Maya Temaja, M.P., IPU., dengan pemaparan “Konsep & Implementasi Kurikulum MBKM di Unud“, Prof. Ir. Ngakan Putu Gede Suardana, M.T., Ph.D., IPU., dengan pemaparan “Mendorong Keikutsertaan Mahasiswa dalam MBKM Untuk Mendongkrak IKU MBKM”, Drs Ir. I Ketut Sardiana, M.Si., dengan pemaparan “MBKM Mandiri Unud dan MBKM Terpusat”, Ir. Ni Made Ary Esta Dewi Wirastuti, S.T., M.Sc., Ph.D., IPM., dengan pemaparan “MBKM Membangun Desa/KKNT., dan Duman Care Khrisne, S.T., M.T., dengan pemaparan “Simak MBKM”.
Ketua LPPM Unud Prof. Dr. I Nyoman Suarsana, M.Si., menyampaikan capaian IKU di Universitas Udayana, yang dalam program MBKM ini LPPM memfasilitasi 2 dari 8 MBKM Mandiri yang diprogramkan universitas yaitu riset dan MBKM Membangun Desa/KKNT. Untuk MBKM riset dan MBKM Membangun Desa/KKNT telah terlaksana 2 periode sebelumnya. MBKM Membangun Desa/KKNT yang sedang berjalan di bulan Mei sampai dengan Juli diikuti sebanyak 68 mahasiswa dari 6 Prodi, sedangkan periode yang pertama diikuti 71 mahasiswa dari 10 Prodi.
Adapun Prodi yang ikut serta dalam periode yang sedang berlangsung ini adalah Prodi Arsitektur, Prodi Arkeologi, Prodi Antropologi, Prodi Sejarah, Prodi Hubungan Internasional dan Prodi Industri Perjalanan Pariwisata. Dengan adanya rakor ini diharapkan dapat menambah jumlah keikutsertaan dari MBKM Membangun Desa/KKNT.
Sementara Rektor Unud menyampaikan, program MBKM ini dinamikanya sangat cepat sekali dan harus dipahami sejak didengungkan tiga tahun yang lalu dan outputnya semakin tinggi. MBKM di suatu perguruan tinggi ini menjadi perhatian pimpinan dari yang tertinggi sampai ke tingkat menteri menjadi produk yang sangat penting bagi perguruan tinggi. Segala sesuatu aktivitas di perguruan tinggi tersebut dikait-kaitkan dengan capain MBKM.
“Jadi kalau kita lihat MBKM itu untuk memangkas/memperpendek jembatan atau jarak antara perguruan tinggi dengan dunia industri,” ujar Rektor Unud.
Dalam tatanan perguruan tinggi ada yang namanya kontrak kinerja rektor, yang pertama setiap rektor melakukan kontrak kinerja dengan kementerian yang berkaitan dengan kementerian keuangan dan aset, dan yang kedua kontrak kinerja dengan Kementerian Pendidikan dan Kebuyaaan berkaitan dengan capaian Tri Dharma yang sebagaian besar IKU, dan produk kinerja tersebut menjadi indikator keberhasilan seorang rektor memimpin suatu perguruan tinggi.
Untuk itu, Unud diharapkan terus melakukan berbagai terobosan agar jumlah peserta MBKM meningkat dari tahun ke tahun, meningkat dari segi jumlah, kemudian program-program yang memungkinkan diakuinya MBKM itu juga harus diperbaharui dan ditingkatkan.
Dengan dilaksanakan Rakor ini, Rektor Unud berharap capaian MBKM khususnya di IKU 2 tidak merah di tahun ini. (rls)