Categories Buleleng Pendidikan Seni

Puluhan Pelajar SMP se-Buleleng Berkompetisi Melukis Sketsa Wajah Bung Karno

Buleleng (Penabali.com) – Serangkaian peringatan Bulan Bung Karno V Tahun 2023, Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng menggelar kegiatan Lomba Sketsa Wajah Bung Karno yang melibatkan puluhan pelajar tingkat SMP se-Kabupaten Buleleng, Kamis (8/6/2023).

Kegiatan yang berlangsung di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Bung Karno itu dibuka Sekretaris Disdikpora Kabupaten Buleleng, Ida Bagus Surya Bharata. Lomba ini diharapkan dapat memberikan ruang edukasi, serta mengenalkan sosok Presiden pertama Republik Indonesia itu kepada anak-anak usia dini.

Sekdis Surya Bharata mengatakan tujuan kegiatan ini untuk meliterasi para pelajar tentang sejarah Bung Karno dan nilai ajaran Pancasila termasuk juga tempat sejarahnya melalui Taman RTH Bung Karno dan kisah ibundanya yang berasal dari Buleleng.

“Elemen dimensi dari profil pelajar Pancasila itu adalah berpikir kritis dan kreatif. Melalui kegiatan ini nantinya kita akan lihat karya-karya anak-anak didik kita ini,” tegasnya.

Surya Bharata menambahkan kegiatan ini akan dilakukan secara berkelanjutan bahkan ke depan pihaknya sudah merencanakan akan menggelar lomba puisi tentang Bung Karno. Bahkan sebagai bentuk apresiasi, peserta lomba akan diberikan trofi dan piagam penghargaan.

“Selain para juara, seluruh peserta juga akan diberi piagam penghargaan. Bahkan hasil karya dari pemenang akan dipajang di Kantor Disdikpora Buleleng,” sambungnya.

Berbicara tentang mekanisme teknis penilaiannya, Made Saputra dari Pengawas Pendidikan Provinsi Bali yang merupakan salah satu juri pada lomba ini menjelaskan, ada tiga aspek penilaian pada Lomba Sketsa Wajah Bung Karno, diantaranya harus sesuai dengan tema, dari segi pengarsiran gelap terang dari gambar dan kebersihan serta kerapiannya.

Dalam lomba ini para peserta juga diberikan kebebasan membawa referensi gambar atau foto Bung Karno dari rumah.

“Jadi peserta tidak fokus pada satu referensi gambar saja, yang penting tetap bernuansa Bung Karno,” pungkasnya. (rls)