Denpasar (Penabali.com) – BRI bersama Ikatan Wanita BRI (IWABRI) menyalurkan bantuan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) yang bertajuk “BRInita, BRI Bertani di Kota”.
TJSL “BRInita, BRI Bertani di Kota” merupakan program nasional sebagai upaya dukungan BRI untuk melakukan katahanan pangan melalui kegiatan pertanian di perkotaan (urban farming).
Di Bali, program ini dilakukan di Jalan Pura Duwe, Lingkungan Banjar Batu Bolong, Desa Padangsambian Klod, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar. Bantuan yang diberikan berupa pembangunan fisik seperti instalasi hidroponik, verticulture, green house,dan gapura. Selain itu, diberikan pula bantuan berupa bibit tanaman seperti sayur-sayuran, buah, dan sarana prasarana pendukung urban farming lainnya.
Urban farming merupakan kegiatan budidaya ternak ataupun tanaman yang dilaksanakan di perkotaan dengan memanfaatkan lahan yang tidak terlalu luas. Guna mendukung kontinyuitas dan keberlangsungan urban farming, IWABRI berkolaborasi dengan kelompok ibu-ibu di sekitar lokasi untuk melatih cara membibit, pindah tanam, perawatan, hingga panen.
“Kami melakukan pengecekan sistem, PH air, dan TDP secara rutin untuk memastikan tanaman tumbuh dengan baik. Pengecekan tanaman kami lakukan bersama-sama dengan Kelompok Ibu-Ibu Joglo dan masyarakat sekitar melalui sistem piket. Hal ini sebagai upaya untuk menjaga dan merawat tanaman yang telah kami bibit dan tanam bersama-sama sehingga lingkungan akan menjadi asri, ketahanan pangan keluarga terjaga, dan diharapkan dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi ibu-ibu,” ujar Syeni Plangiten, Ketua IWABRI Tingkat Wilayah Denpasar.
Lokasi BRInita ini jelas Syeni, juga sebagai tempat untuk belajar dan berbagi ilmu satu sama lain. Syeni berharap kolaborasi antara IWABRI dengan Kelompok Ibu-Ibu Joglo dan masyarakat sekitar akan dapat memberikan dampak positif.
“Urban farming ini harapan kami akan memperkuat ketahanan pangan di tingkat keluarga,” kata Syeni.
Sementara, Regional CEO BRI Denpasar, Recky Plangiten, mengungkapkan Program BRInita bertujuan untuk mengembangkan lokasi padat penduduk menjadi lebih baik dari sisi lingkungan dan kesehatan, sehingga diharapkan dapat memberdayakan masyarakat, serta menjadi kawasan edukasi dan wisata.
Selain itu, program ini juga diharapkan mampu menciptakan ekosistem urban farming yang berkelanjutan di Desa Padangsambian Klod.
Program yang dikerjasamakan oleh BRI dengan Pemerintah Desa Padangsambian Klod dan Yayasan Al-Hikmah Joglo ini diharapkan mampu menjadi role model kawasan hijau lainnya di Kota Denpasar.
“Kedepan kami optimis akan ada lebih banyak kawasan hijau di perkotaan yang pada akhirnya dapat memberikan manfaat positif secara sosial, ekonomi, maupun lingkungan bagi masyarakat,” haral Recky. (rls)