Denpasar (Penabali.com) – Pesta Kesenian Bali memang sudah dibuka oleh Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri pada Minggu, 18 Juni 2023, di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Renon, Denpasar. Namun, upacara pembukaan PKB XLV Tahun 2023 yang diawali pawai itu, masih menyisakan pertanyaan di benak masyarakat, salah satunya Komang Takuaki Banuartha.
Praktisi pariwisata yang akrab dipanggil Komang Banu ini mempertanyakan kapasitas Megawati Soekarnoputri membuka gelaran seni budaya tahunan di Bali itu.
“Sejak saya kecil tidak pernah melihat tidak ada orang yang tidak di struktur pemerintahan membuka PKB secara sekala nasional,” ujar Komang Banu di Denpasar, Rabu (21/6/2023).
Komang Banu menyatakan, memang tidak ada ketentuan resmi yang mewajibkan PKB dibuka kepala negara atau presiden yang menjabat. Namun, kalaupun presiden berhalangan hadir, bisa diwakilkan oleh wakil presiden ataupun menteri di jajaran kabinet presiden.
“Secara etika SOP sudah dilanggar semuanya seolah-olah pemerintah ini sudah tidak ada SOP-nya dan diem semua, itu yang saya heran gitu loh mau dibawa kemana pemerintah ini, etika sudah gak ada,” kata Banu dengan raut wajah kecewa.
Komang Banu berharap, kedepan PKB dikembalikan sesuai konsep awal sebagai sebuah pesta rakyat di bidang seni dan budaya. Tak terkecuali, tokoh yang membuka PKB adalah struktur di pemerintahan.
Sebelumnya, Gubernur Bali Wayan Koster saat dikonfirmasi awak media terkait kehadiran Megawati Soekarnoputri membuka PKB 2023, menjelaskan bahwa tidak ada ketentuan yang mengharuskan PKB dibuka oleh presiden yang menjabat.
Koster mengungkapkan, alasan memilih Megawati Soekarnoputri membuka PKB tahun ini karena selain merupakan Presiden ke-5, juga karena putri Presiden 1 RI itu sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila. Terlebih, kata Koster, Megawati Soekarnoputri sangat komitmen terhadap pelestarian dan pengembangan seni budaya Bali. (red)