Denpasar (Penabali.com) – Perkumpulan Pelayang Seluruh Bali (Pelangi) kembali menyelenggarakan event layang-layang terbesar di Bali.
Ada dua event keren yang diadakan, yakni Bali Kite Festival dan Bali International Kite Festival dengan tema “Krida Langu Segara Kerthi”. Event ini akan dilaksanakan di Padanggalak mulai 14 – 16 Juli 2023, memperebutkan Piala Tetap dan Piala Bergilir Gubernur Bali.
“Usia penyelenggaraan Bali Kite Festival sama dengan PKB, 45 tahun karena memang dicetuskan bersamaan dengan Pesta Kesenian Bali,” ujar Ketua Harian Pelangi Bali, Ida Bagus Sedhawa, dalam keterangan persnya kepada awak media di Denpasar, Senin (10/7/2023).
Event ini, jelas Bagus Sedhawa, bertujuan menyalurkan hobi “melayangan” dan kreativitas anak muda di Bali. Birokrat yang juga hobi melayangan ini, mengatakan tantangan event layang-layang ini adalah kondisi cuaca baik itu hujan dan angin.
“Selain itu faktor lalu lintas, apalagi depan Matahari Terbit (pantai, red) dengan dermaga baru kerap padat kendaraan, semoga dengan bantuan dinas perhubungan dan kepolisian bisa mengatur ke luar masuk peserta layang-layang ke Padanggalak,” tuturnya.
PLN sebagai salah satu pendukung acara ini, sangat mengapresiasi acara Bali Kite Festival dan Bali International Kite Festival. Made Arya selaku Manajer PLN Unit Induk Distribusi Bali, menjelaskan PLN mendukung acara ini karena PLN ingin mengedukasi para “Rare Angon” (sebutan pemain layangan di Bali) bagaimana bermain layangan yang aman, aman dari jaringan listrik milik PLN, dan aman tidak hanya bagi pemainnya tapi juga masyarakat. Arya menegaskan, sinergi ini sebagai wujud PLN adalah sahabat “Rare Angon”.
“Kami sangat mengapresiasi kolaborasi ini, PLN dengan Rare Angon bisa satu frekuensi, budaya melayangan tetap lestari tapi keselamatan fasilitas umum dan masyarakat nomor satu,” ujar Arya.
Bali Kite Festival dan Bali International Kite Festival akan diramaikan ratusan layang-layang baik layang-layang tradisional Bali, layang-layang nasional dari berbagai daerah di Indonesia, maupun layang-layang peserta dari luar negeri. Peserta luar negeri yang sudah mendaftar datang dari Jepang, Filipina, Polandia, Malaysia, Australia, Thailand, Singapura, dan Swedia. Sementara peserta nasional yang turut meramaikan datang dari Jawa Tengah, Jogja, Riau, Lampung, Kalimantan Selatan, Palembang, Sulawesi Tenggara, Jawa Barat, Jawa Timur, Cilacap, juga ada komunitas dari Museum Layang-Layang Indonesia, dan Jakarta Kite Association.
“Sejauh ini yang sudah konfirm ikut layang-layang dari luar negeri ada 17 peserta, yang nasional ada 32 peserta, jumlah ini masih akan bertambah karena jadwal pendaftarannya masih kami buka,” jelas Sekretaris Pelangi Bali, Ida Bagus Alit Suryana didampingi panitia yang lain.
Salah satu peserta Bali International Kite Festival dari Jepang, Akio Takeda, mengungkapkan ketertarikan dan antusiasnya mengikuti event ini. Akio mengatakan angin di Bali cukup stabil sehingga memungkinkan layang-layang diterbangkan dengan sempurna.
Akio yang datang ke Bali bersama Japan Kite Association bahkan juga mengagumi dan memuji soliditas dan gotong royong pemain layangan di Bali ketika menerbangkan layangannya.
“Saya kagum lihat sekeha layangan di Bali, mereka kompak gotong royong menerbangkan layangan, disini budaya layang-layang sangat kuat dilestarikan, luar biasa, saya kagum,” ucap Akio yang sudah ketiga kalinya datang ke Bali.
Bali Kite Festival akan melombakan kriteria layangan Bebean Remaja ukuran 2 – 3,5 meter, Pecukan Remaja (2 – 3,5 meter), Janggan Remaja (2 – 3,5 meter), dan Janggan Buntut Remaja (2 – 3,5 meter).
Sedangkan Bali International Kite Festival, akan melombakan jenis layangan Bebean Dewasa ukuran 4 – 5 meter, Pecukan Dewasa (4 – 5 meter), Janggan Buntut Dewasa (4 – 5 meter), Janggan Dewasa (4 – Open), Bebean Big Size (6 – Open), Janggan Buntut Big Size (6 – Open), dan jenis layangan Kreasi (Flat dan 3 Dimensi).
“Kami harap event ini berjalan sukses, dan terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Gubernur Bali, PLN dan berbagai pihak yang turut mendukung terselenggaranya event ini juga kepada rekan-rekan wartawan,” Kadek Dwi Armika, Ketua I Pelangi Bali. (red)