Categories Buleleng

Setahun Menjabat Catat Prestasi Membanggakan, Pj. Lihadnyana Tetap Minta Masukan dan Kritik Konstruktif

Buleleng (Penabali.com) – Selaku Penjabat Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana, terus berkomitmen untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan dan layanan publik bagi masyarakat. Sejumlah terobosan dan kebijakan dibuat untuk mewujudkan hal tersebut. Komitmen tersebut kembali disampaikan Pj. Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana, pada acara diskusi bersama Komunitas Jurnalis Buleleng (KJB), di Wantilan Puri Sasana Budaya Singaraja, Minggu (30/7/2023).

Dalam diskusi KJB dengan tema “Catatan Kritis Jelang Finish Pj. Bupati Buleleng” turut dihadiri Ketua DPRD Buleleng, Gede Supriatna, dan akademisi dari Universitas Maha Saraswati Denpasar, Lanang Perbawa. Pj. Lihadnyana mengatakan sejak dirinya dilantik tanggal 27 Agustus 2022, hal yang pertama dibenahi adalah tata kelola pemerintahan dan memperbaiki layanan publik.

“Tugas pokok fungsi dari pemerintah hanya dua, mewujudkan tata kelola pemerintahan dan layanan publik, karena jika tata kelola tidak bagus pasti akan mempengaruhi pelayanan publik. Ini yang saya tekankan,” ujarnya.

Lebih lanjut birokrat asal Desa Kekeran Busungbiu itu menyampaikan tata kelola dimulai dari perencanaan, validasi anggaran, mengurus sumber daya manusia by system.

“Astungkara selama saya disini dapat menyalip kabupaten lain untuk meritokrasi pegawai, ini hasil jika manajemen talenta kita mantap. Maknanya dalam penempatan pegawai memiliki kompetensi, kualifikasi, profesional, integritas yang baik berujung pada baiknya layanan publik,” jelasnya.

Lebih jauh, Pj. Bupati yang juga Kepala BKPSDM Provinsi Bali ini menyampaikan aspek tata kelola keuangan mendorong elektronifikasi dan pengendalian inflasi.

Diskusi Komunitas Jurnalis Buleleng di Wantilan Puri Sasana Budaya Singaraja. (foto: ist.)

“Percepatan TP2DD kita mendapat kabupaten terbaik nomor 1 Jawa Bali yang akan mendapat DID dan Buleleng sebagai barometer pengukuran inflasi sehingga Buleleng mendapat DID juga sebesar 11,4 miliar dari pusat,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya mengakui telah memperbaiki data kemiskinan ektrem dan data BPJS. Hasilnya, efisiensi anggaran dari iuran BPJS tiap tahunnya dapat dihemat, kemiskinan ektrem turun yang dulunya belasan ribu orang sekarang hanya 349 orang dan dibantu dengan berbagai program bantuan agar nantinya bisa meningkat kesejateraannya. Walau demikian, dengan sejumlah prestasi yang diraih itu, Pj. Bupati Buleleng mengungkap masih ada catatan yang harus dibenahi.

Akan tetapi, Pj. Lihadnyana sangat berharap adanya masukan, kritik yang sifatnya membangun demi kebaikan Buleleng.

“Saya orang Buleleng saya orang birokrat tentunya saya akan all out untuk memajukan Buleleng,” tegasnya.

Ia berharap diskusi KJB ini sering dilakukan untuk menampung aspirasi, masukan ataupun kritik ini sebagai bahan evaluasi atas kinerja yang dilakukan seluruh jajarannya. (rls)