Menyambut Dies Natalis ke-1 yang mengusung tema “Menciptakan Sumber Daya Manusia yang Creative, Innovative, Excellent dalam Mendukung Nangun Sat Kerthi Loka Bali”, Universitas Bali Dwipa (UBAD) meluncurkan sebuah buku yang berjudul, “Susu Sapi Bali Sebagai Satvika Boga”, Senin (15/7), di kampus setempat. Buku setebal 88 halaman ini, ditulis Rektor UBAD Dr. Ir. Ketut Suriasih, M.App.Sc bersama suami Prof. Dr. Ir. I Nyoman Sucipta, MP.
Didalam peluncuran buku ini, juga diisi pelatihan pembuatan susu kefir yang melibatkan ibu-ibu dari Tim Penggerak PKK Provinsi Bali dan kabupaten/kota di Bali. Turut hadir juga Ketua Yayasan UBAD, Dr. Ir. Wayan Adnyana, S.H., M.Kn.
Penulis buku yang juga Rektor UBAD Dr. Ir. Ketut Suriasih, M.App.Sc., mengajak ibu-ibu PKK mengolah susu sapi Bali karena sangat bermanfaat bagi kesehatan dan peminatnya cukup banyak khususnya susu kefir. Dengan pengetahuan dan pelatihan ini, diharapkan dapat membuka peluang usaha bagi ibu-ibu PKK untuk meningkatkan perekonomian keluarga.
“Kefir merupakan produk susu fermentasi yang berasal dari pegunungan kaukasia,” jelas Dr. Suriasih, disela peluncuran buku dan pelatihan pembuatan susu kefir.
Dijelaskan juga, dengan menginokulasikan bibit kefir dalam susu, maka susu akan mengalami perubahan secara biokimiawi dan memiliki ciri spesifik seperti rasa asam yang segar dan mengental serta lebih awet dan dapat disimpan difalam refrigerator 100 C selama dua minggu.
Dr. Suriasih mengatakan, susu kefir memiliki banyak manfaat positif bagi kesehatan. Diantaranya mengatasi hipertensi, keluhan jantung, membersihkan saluran pembuluh darah, menurunkan kadar gula darah, mengatasi rematik, meningkatkan stamina tubuh, mengatasi diare, memperlancar buang air besar, dan manfaat positif lainnya bagi tubuh. Karena bermanfaat untuk kesehatan, kefir digolongkan dalam minuman fungsional.

“Ada banyak manfaat kefir bagi kesehatan tubuh, juga meningkatkan sistem imun atau daya tahan tubuh. Di bidang kecantikan bisa menghaluskan dan mengencangkan kulit, mencegah penuaaan dini,” jelas mantan dosen Fakultas Peternakan Unud ini.
Suami dari Dr. Suriasih yakni Prof. Sucipta yang juga penulis buku ini, menyatakan air susu sapi khususnya sapi Bali punya nitrisi tinggi karena mengandung semua bahan-bahan yang diperlukan untuk pertumbuhan. Nutrisi susu sapi seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral. Dalam buku ini, juga ditulis bahwa segelas susu sapi hanya memenuhi 29,7 persen kebutuham tubuh akan kalsium, 23,2 persen fosfor, dan 16,3 persen protein setiap hari. Sehingga air susu merupakan makanan yang dapat dikatakan sempurna.
Prof. Sucipta berharap, dengan peluncuran buku ini, akan membuka wawasan dan cakrawala masyarakat khususnya peternak sapi di Bali tentang manfaat susu sapi utamanya setelah diolah menjadi susu kefir. Apalagi sapi Bali punya banyak keunggulan.
“Saya lihat kalau peternak maupun yang tergabung dalam kelompok Simantri bisa memanfaatkan potensi tentu bisa memberikan keuntungan yang lebih luas lagi,” ujarnya.
Sementara itu, Dies Natalis ke-1 UBAD akan digelar Rabu 17 Juli mendatang. Universitas Bali Dwipa memiliki 10 prodi yaitu prodi teknologi pangan, prodi gizi, prodi sistem informasi, prodi teknik biomedis, prodi farmasi, prodi psikologi, prodi akuntansi, prodi bahasa inggris, prodi hub masy, dan prodi hukum. (red)