Buleleng (Penabali.com) – Tim PKM Universitas Warmadewa (Unwar) melakukan pendampingan, pembinaan dan pelatihan pembuatan pakan ikan (pelet) dari bahan baku lokal yang telah melewati fermentasi. Sasaran PKM dilakukan pada Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Mina Anakan Jepun di Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng.
Pokdakan ini memang membudidayakan beberapa jenis ikan yaitu ikan nila, gurami, karper dan udang, terutama untuk memproduksi benih yang merupakan mitra kegiatan PKM. Namun Pokdakan ini mengalami sejumlah kendala yang menghambat produksinya. Tim Dosen Unwar yang terdiri dari Ir. I Made Kawan, M.P. (ketua tim) bersama anggota Ir. Dewa Nyoman Sadguna, M.Agb., dan Ir. Dewa Semara Edi, M.Si., merangkum tiga hambatan yang dihadapi kelompok mitra Pokdakan ini.
Pertama, mitra mengalami kerugian menggunakan pakan ikan yang dibeli dari toko pakan ikan karena harga pakan selalu naik; kedua, mitra belum mengetahui bahan-bahan lokal dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan pakan ikan (pelet) sebagai pengganti pakan dari pasaran; dan ketiga, mitra belum mengetahui cara pembuatan pakan ikan (pelet) yang masih memiliki nutrisi tinggi.
Dari tiga kendala tersebut, mitra sangat mengharapkan adanya teknologi tepat guna (TTG) untuk membuat pakan buatan yang menggunakan bahan-bahan yang terdapat di sekitar usaha budidaya. Pembuatan pakan berbahan baku lokal memerlukan proses fermentasi dengan formula yang tepat agar dapat memenuhi kebutuhan hidup ikan yang dibudidayakan yang dilakukan oleh mitra.
Tim Dosen Unwar lantas melaksanakan pengabdian kepada masyarakat melalui penyuluhan dan praktek untuk memproduksi pelet sebagai hasil kegiatan dari PKM dengan penerapan Inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG). Kegiatan ini diharapkan memberikan teknologi kepada mitra agar dapat menerapkan TTG dalam memproduksi pelet berbahan baku lokal yang telah difermentasi.
Target program PKM ini dapat meningkatan pengetahuan dan pemahaman anggota kelompok mitra tentang bahan-bahan lokal yang dapat digunakan sebagi bahan baku dalam pembuatan pakan ikan (pelet) mencapai 90%; meningkatan keterampilan anggota kelompok mitra untuk memilih bahan baku lokal untuk pembuatan ikan (pelet) dan membuat formulasi pakan yang baik dan benar mencapai 90%; serta dapat meningkatkan pendapatan kelompok mitra mencapai 80% akibat dari pengurangan biaya pakan ikan (pelet) yang dibeli dari pasaran.
Keberhasilan program PKM ini akan dievaluasi pada setiap tahapan perkembangan program. Kemudin setelah unit usaha bisa berjalan akan tetap dipantau dan difasilitasi agar terus dapat berkembang melalui beberapa program yang dapat diakses baik dari pemerintah maupun swasta, sehingga kegiatan usaha kelompok mitra ini akan berjalan secara konsisten dan berkelanjutan sebagai suatu kegiatan kelompok masyarakat yang dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan mereka. (rls)