DENPASAR ( Penabali.com ) – Anggota Komisi XI DPR RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya (ARW) tidak lelah berbuat kebaikan dan terus melakukan kerja nyata di tengah-tengah masyarakat bersama mitra kerjanya salah satunya Bank Indonesia melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI).
Kali ini Rai Wirajaya bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Bali dan Jaringan Relawan Tatanan Era Baru (Jiwatera) menggelontorkan 2.000 bantuan paket sembako PSBI kepada kelompok masyarakat dalam rangka perayaan Hari Maulid Nabi Muhammad SAW 12 Rabiul Awal 1445 Hijriah pada Kamis 28 September 2023. Bantuan PSBI secara simbolis diserahkan kepada para perwakilan penerima di Wantilan Desa Adat Peguyangan, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar.
Kegiatan ini terselenggara sebagai tindak lanjut dari direalisasikannya proposal permohonan bantuan perayaan hari raya keagamaan dari Jaringan Relawan Tatanan Era Baru (Jiwatera) oleh Bank Indonesia melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI). Bantuan diserahkan Rai Wirajaya bersama Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Bali Gusti Ayu Diah Utari disaksikan para tokoh yang hadir.
Dalam kesempatan ini turut hadir para Perbekel dari wilayah yang masyarakatnya menerima bantuan PSBI, para tokoh masyakarat Denpasar diantaranya tokoh masyarakat Denpasar Anak Agung Istri Paramita Dewi (APD), tokoh masyarakat Denpasar Utara Ida Ayu Ketut Triwati, tokoh masyarakat Denpasar Timur Ida Ayu Mas Wulandari, tokoh masyarakat Denpasar Selatan Ni Made Tini dan tokoh dasyarakat Denpasar Barat Ni Luh Gede Ernawati.
Rai Wirajaya mengungkapkan sinergi dengan BI tidak akan berhenti dalam membantu masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia dan masyarakat Bali khususnya. Lebih lanjut dikatakan bahwa dalam PSBI kali ini Bank Indonesia tidak tanggung-tanggung menyerahkan 2.000 paket sembako untuk masyarakat yang membutuhkan. Anggota Fraksi PSI Perjuangan DPR RI bahkan mengatakan pada saat dilanda Covid-19 yang berdampak besar terhadap perekonomian Bali, BI menyerahkan sembako sampai 50 ribu ton.
Padahal sebenarnya BI sendiri memiliki tugas dan fungsi utama untuk mencetak uang, melakukan sistem pembayaran, melakukan pengawasan sistem pembayaran dan juga menjaga inflasi.
“Inilah Bank Indonesia kemarin pada saat covid mendorong kesehatan masyarakat. Bayangkan saja saya sendiri ngeri pada saat itu covid merajalela. Tapi kami bersama Bank Indonesia tetap jalan karena kami ingin memotivasi masyarakat agar terus tampil prima semangat dan menghadapi covid. Kita tidak takut, tetapi bagaimana semangat itu tetap ada dan tentunya sampai sekarang Bank Indonesia tidak pernah berhenti untuk masyarakat. Bukan saja untuk masyarakat Bali, tapi seluruh masyarakat Indonesia,” papar Rai Wirajaya.
Di sisi lain program PSBI yang dilakukan tidak hanya dalam bentuk sembako tetapi mendorong terbangunnya UMKM-UMKM yang baru agar tumbuh entrepreneur atau pengusaha-pengusaha yang handal. “Karena kalau kita lihat set back kembali pada saat kasus masalah BLBI itu cuma segelintir orang yang menikmati. Tetapi sekarang bagaimana kita kuat, bangsa ini kuat, dengan UMKM kita semakin bagus dan binaan UMKM Bank Indonesia ini menjadi sorotan. Para UMKM sangat berminat dan antusias untuk ikut menjadi binaan Bank Indonesia, malahan banyak yang berlomba lomba ingin dibina oleh Bank Indonesia. Karena tagline dari Bank Indonesia adalah seken-seken, saja-saja, beneh-beneh, khususnya untuk di Bali ini. Karena kita ingin bersinergi untuk membangun ketika mereka sudah bisa berlari mandiri. Itulah fungsi kita membangun UMKM,” terang Rai Wirajaya.
Terkait dengan keberlanjutan sinergi dengan Bank Indonesia, khususnya dalam program PSBI, utamanya di tahun-tahun politik, Rai Wirajaya yang pada Pileg 2024 tidak maju lagi sebagai caleg DPR RI mengatakan bahwa kerjasama tersebut akan disetop sampai bulan Oktober atau sebelum Daftar Caleg Tetap (DCT) tersebut dikeluarkan oleh KPU.
Jangan sampai kegiatan PSBI tersebut dikait-kaitkan dengan politik karena PSBI ini merupakan kegiatan dalam rangka mendorong dan menyemangati masyarakat untuk tetap survive di tengah-tengah kondisi beras yang harganya agak naik akibat daripada iklim di Indonesia dan juga mungkin karena panennya terhambat.
“Hari ini kayaknya yang terakhir karena kegiatan PSBI ini jangan sampai nanti merembet ketika DCT sudah keluar walaupun saya tidak dicalonkan, namun karena sudah memasuki tahun Pemilu, jangan sampai lembaga-lembaga, mitra kerja apapun itu namanya dikait-kaitkan. Kemungkinan juga ada hal-hal lain menjelang Pemilu ini karena banyak sekali prediksi-prediksi yang kita bisa waspadai dalam rangka memasuki tahun politik ini,” terang Rai Wirajaya yang sudah empat periode mengabdi di DPR RI memperjuangkan kepentingan Bali ini.
Politisi senior PDI Perjuangan asal Peguyangan Denpasar ini mengatakan lebih lanjut, Komisi XI sebagai mitra kerjanya Bank Indonesia merasa sangat senang karena bisa terus bersinergi. Ia berharap kegiatan sosial tersebut tidak berhenti sampai di sini. Ditambahkannya walaupun nantinya sudah memasuki tahun politik, dan Komisi XI sebagai anggota DPR RI mungkin tidak begitu banyak dilibatkan, Bank Indonesia tetap melaksanakan kewajibannya sesuai dengan undang-undang untuk terus mensejahterakan dan menjaga inflasi, serta nilai tukar rupiah.
“Dan tentunya harapan kami BI tetap turun ke masyarakat dan melayani dan membantu menjaga inflasi. Jangan sampai di tahun politik juga terjadi inflasi yang tinggi dan tidak menjadi sebuah bahan gunjingan politik nantinya,” pungkasnya seraya mengucapkan Selamat Hari Maulid Nabi Muhammad SAW 12 Rabiul Awal 1445 Hijriah.
Sementara itu Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Bali Gusti Ayu Diah Utari berharap penyerahan PSBI ini bisa membawa berkah dan dirinya merasa senang di tengah warga karena dirinya bagian warga Peguyangan. Dia juga bersyukur aktivitas perekonomian di Bali kembali normal pasca pandemi Covid-19.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa pada triwulan kedua 2023, pertumbuhan ekonomi Bali sudah tercatat 5,6%. Angka ini lebih tinggi dari catatan nasional. Walaupun pertumbuhan ekonominya cukup tinggi, namun harga-harga masih tetap terpenuhi. Selain itu angka inflasi di bulan Agustus sebesar 2,99%, namun pertumbuhan ekonomi di Bali tetap kuat, inflasi terkendali.
“Ini semua berkat kolaborasi, sinergi antara Bank Indonesia, pemerintah daerah dan tentunya juga dengan stakeholder utama kita Bapak I Gusti Agung Rai Wirajaya sehingga kita bisa menghasilkan kebijakan-kebijakan dan juga kegiatan-kegiatan yang bisa terus mendorong pemulihan ekonomi Bali dan juga pengendalian inflasi, seperti misalnya pemberdayaan UMKM, kemudian juga melakukan operasi pasar, lalu juga kita terus masif penggunaan Q-RIS supaya bisa mempermudah transaksi yang dilakukan oleh UMKM,” papar Diah Utari.
Dia mengatakan lebih lanjut bahwa walaupun pertumbuhan ekonomi Bali sudah kuat dan inflasi terkendali, tetapi Bali masih menghadapi tantangan, yakni bagaimana agar ekonomi yang sudah tumbuh tersebut bisa dinikmati secara merata oleh semua lapisan masyarakat dan juga tidak diikuti oleh harga-harga yang terus meningkat.
“Sekarang mungkin bapak dan ibu bisa melihat semua bahwa saat ini harga beras sedang naik, sedang tinggi. Kemudian mungkin harga daging ayam juga lagi tinggi. Kenapa harga berasnya naik? Kita ada dampak El Nino yang sehingga mempengaruhi juga terhadap hasil produksi pangan kita dan juga di luar itu negara-negara yang selama ini mengekspor beras juga melakukan pembatasan karena untuk kepentingan negaranya sendiri. Ini yang menyebabkan kenaikan harga beras secara global dan juga di Bali,” paparnya.
Diah Utari menjelaskan lebih lanjut, dengan perkembangan yang terjadi tersebut Bank Indonesia terus bersinergi dan melakukan berbagai upaya, yang diantaranya melakukan operasi pasar murah, kemudian dari sisi kebijakan, suku bunga di tahan di angka yang sama sehingga perekonomian terus berjalan dengan baik.
Selain itu dijelaskan pula bahwa untuk membantu meringankan beban masyarakat dan juga menjaga daya beli masyarakat, Bank Indonesia mempunyai Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) seperti pembagian paket sembako kepada masyarakat.
“Kami dari Bank Indonesia dalam melakukan program sosial selalu mengusung tema dedikasi untuk negeri. Jadi kami selalu berupaya untuk bisa berkontribusi, bisa memberikan hasil yang nyata kepada bapak dan ibu semua, masyarakat di Bali khususnya. Semoga kegiatan pemberian sembako pada hari ini bisa bermanfaat bagi bapak dan ibu semua,” ungkapnya.
Karena itu dalam kesempatan tersebut Bank Indonesia menyerahkan sebanyak 2000 paket sembako, di mana untuk seremoni ada 1000 yang diserahkan, sementara 1000 paket sembako sisanya akan diberikan secara door to door kepada masyarakat. “Semoga juga dengan support bapak dan ibu semua, Bank Indonesia bisa terus berkontribusi nyata untuk masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat di Bali,” pungkas Diah Utari.
Ketut Suarka mewakili Jero Bendesa Adat Peguyangan Ketut Sutama menyampaikan apresiasi atas bantuan sembako PSBI yang difasilitasi Rai Wirajaya. Bantuan ini juga dikatakan untuk kesejahteraan keluarga.