Denpasar (Penabali.com) – Bertempat di Ruang Pertemuan Lantai 4 Gedung FISIP Universitas Udayana telah dilaksanakan Seminar Inisiatif Implementasi Metode Wolbachia dalam Pengendalian Dengue. Seminar ini diawali dengan sambutan dari ketua Task Force Universitas Udayana untuk Kajian Inovasi Nyamuk ber-Wolbachia sebagai upaya pengendalian Penyakit DBD di Bali. Prof. dr. Pande Putu Januraga, M.Kes, Dr.PH dan dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Udayana Prof. Dr. Ir. I Gede Rai Maya Temaja, M.P., IPU. Seminar ini dihadiri oleh berbagai disiplin ilmu di UNUD, Perguruan tinggi yang ada di Bali dan perwakilan pemerintah dan LSM. Adapun yang menjadi pembicaranya adalah:
Dr Sang Gede Purnama, SKM, MSc (Departemen KMKP-FK UNUD) dan Dr. dr. Putu Ayu Asri Damayanti, S.Ked., M.Kes (Departemen Parasitologi FK UNUD)
Prof. Cameron Simmons dari World Mosquito Program
- Riris Andono Ahmad, MPH, PhD (Pusat Kedokteran Tropis)
Prof. Dr. drh. Gusti Ngurah Kade Mahardika (FKH-UNUD)
Dengan moderator : Prof. Dr. dr Ni Nyoman Sri Budayanti, Sp. MK (K) (FK-UNUD)
Para narasumber menyampaikan bahwa Metode Wolbachia merupakan metode pelengkap dalam upaya penanggulangan demam berdarah dengue. Wolbachia merupakan bakteri alamiah yang umum ditemukan pada berbagai jenis serangga termasuk kupu-kupu, capung, ngengat, lebah. Metode Wolbachia ini aman bagi manusia, lingkungan, serangga lain, tidak menyebabkan nyamuk menjadi lebih ganas, serta tidak mengubah sifat fisik dan perilaku nyamuk. Wolbachia sangat umum ditemukan secara alami pada ratusan ribu spesies serangga dan bukan rekayasa genetik.
Di Yogyakarta, metode Wolbachia sudah diterapkan di Kabupaten Sleman dan Bantul. Implementasi Wolbachia di Yogyakarta terbukti efektif menghambat penularan virus dengue dan menurunkan 77% kasus dengue di Yogyakarta dan 86% terbukti menurunkan kasus dengue yang dirawat di rumah sakit. Dr. Riris Andono menyampaikan bahwa selama 12 tahun implementasi metode Wolbachia di Yogyakarta titik kritis keberhasilan berada pada koordinasi lintas sektoral yang intensif, tim implementasi yang kuat, diseminasi dan pelibatan masyarakat yang intensif dan melakukan control mutu logistic.
Majelis Desa Adat Provinsi Bali (Made Suarnata) berharap selain diadakannya komunikasi akademis dan teknis diperlukan adanya komunikasi kultural melalui masing-masing desa adat. Dalam konfrensi Press setelah acara seminar, para nasasumber menekankan bahwa UNUD diharapkan dapat berperan penting dalam berbagai kajian tentang Implementasi metode Wolbachia sebagai salah satu inovasi pengendalian dengue di Bali. (rls)