Kuta (Penabali.com) – Berkomitmen turut mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, terutama di sektor pariwisata, serta memperkuat aksesibilitas wisatawan dalam mencapai titik wisata otentik di Bali, hal ini diwujudkan Gojek melalui kampanye #RajegBali, yang menekankan pentingnya pariwisata otentik dengan prinsip keberlanjutan. Istilah “Rajeg” melambangkan semangat untuk menjaga adat, budaya, dan tradisi Bali agar tetap kokoh di tengah era transformasi digital
Head of Corporate Affairs GoTo Jawa Timur, Bali, Nusra, I Gde Armyn Gita mengatakan, ragam layanan di ekosistem Gojek, terus dipercaya menjadi andalan masyarakat saat menjelajahi destinasi wisata, termasuk Bali sebagai salah satu destinasi wisata favorit wisatawan domestik dan mancanegara.
“Kami berinovasi dengan memperkuat armada GoCar Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai sebagai penyedia layanan transportasi yang mengoperasikan armada mobil listrik. Selain ramah lingkungan, pengalaman berkendara yang lebih nyaman menjadi nilai tambah dan inovasi layanan transportasi ini merupakan langkah konkrit kami sebagai bagian dari kampanye #RajegBali, wujud komitmen dukungan Gojek bagi
pariwisata Bali yang mengedepankan titik wisata otentik dengan berlandaskan prinsip wisata berkelanjutan,” ujarnya di Kuta, Kamis (17/10/2024).
Kampanye ini mendapat apresiasi dari Patajuh Bandesa Agung Bidang Kerjasama, Informasi, Inovasi dan Pengelolaan Data, Majelis Desa Adat Provinsi Bali, I Made Abdi Negara, khususnya kemudahan aksesibilitas yang dihadirkan GoCar, serta promosi destinasi wisata otentik di dalam aplikasi Gojek.
“Kolaborasi antara Majelis Desa Adat Bali, pemerintah, pelaku industri pariwisata, dan platform digital seperti Gojek dalam kampanye #RajegBali sangatlah strategis. Promosi yang dilakukan dengan bantuan teknologi digital, akan mendorong lahirnya banyak obyek wisata baru di dalam 1.500 kawasan Desa Adat di Bali,” katanya.
Desa Adat akan terbantu dengan inovasi platform digital, karena mempermudah akses wisatawan ke destinasi wisata otentik di Bali, hal ini adalah awal yang baik untuk memaksimalkan potensi ekonomi Desa Adat dibidang pariwisata. Dengan adanya layanan seperti GoCar, kawasan wisata alam dan budaya di sejumlah titik di Pulau Bali dapat diakses dengan mudah.
Selain itu, promosi melalui teknologi digital juga mempercepat penyebaran informasi tentang keunikan wisata lokal yang otentik. Program ini akan sangat bermanfaat bagi Desa Adat yang ingin mengembangkan berbagai tujuan wisata otentik baru melalui Badan Usaha Padruwen Desa Adat (BUPDA).”
Usaha Gojek dalam #BerjuangUntukIndonesia kali ini diharapkan dapat berkontribusi menciptakan manfaat ekonomi yang luas. Berdasarkan data dari BPS dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), sektor pariwisata berkontribusi sebesar 3,8 persen pada PDB Indonesia tahun 2023 dan ditargetkan akan meningkat sebesar 10-12 persen dalam 10-15 tahun kedepan.
Kehadiran Gojek lewat ragam layanan dan inisiatifnya diharapkan dapat semakin mempermudah aktivitas pariwisata masyarakat, sehingga mampu meningkatkan dampak positif ekonomi dari sektor pariwisata. Turut hadir dalam sesi talkshow di Kuta antara lain, District Head Gojek Wilayah Bali Nusa Tenggara Rayi Bimantara dan Founder Rumah Intaran Gede Kresna. (om)