Categories Bali Berita Buleleng

Brida Buleleng Lakukan Riset Pengembangan Komoditas Unggulan Kopi Arabika dan Kopi Robusta di Buleleng

Singaraja ( Penabali.com) – Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kabupaten Buleleng melakukan Riset Pengembangan Komoditas Unggulan Kopi Arabika dan Kopi Robusta di Buleleng. Hal ini dilakukan mengingat Kabupaten Buleleng memiliki potensi pengembangan kopi unggulan. Penguatan sektor hulu hingga hilir pun menjadi sasaran.

Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kabupaten Buleleng  Made Supartawan dikonfirmasi Minggu (23/2) mengatakan Kabupaten Buleleng memiliki daerah pengembangan kopi unggulan. Beberapa kawasan perkebunan kopi robusta dan arabika yang berada di Desa Wanagiri, Gobleg, Munduk, Gesing, Puncak Sari, Bongan Cina, Tista, Sepang Kelod, dan Umajero.

Supartawan menyebut, hal ini merupakan potensi yang perlu dikembangkan. Apalagi Buleleng sejak dulu tidak pernah melakukan pengembangan maupun riset terkait keberadaan kopi unggulan ini. Riset ini pun ditarget rampung pada triwulan kedua tepatnya pada Bulan Juni tahun ini.

“Tahun ini kita melakukan 5 riset, yang prioritas meliputi pengembangan kopi ini. Sesuai dengan rekomendasi temuan BPK, kita belum pernah mengadakan kajian terkait keberadaan kopi di buleleng dan pengembangan usaha kopi,”jelas Supartawan.

Menurut data statistik perkebunan provinsi Bali tahun 2023, luasan kopi di wilayah kabupaten buleleng pada kopi arabika 2.854 ha dan kopi robusta  10.272 ha dengan produktivitas berjumlah 462 kg/Ha/Tahun.

Atas kondisi ini, Brida Buleleng pun bekerjasama dengan Universitas Warmadewa Denpasar untuk melakukan penguatan sektor hulu, melalui penyusunan roadmap atau rencana pengembangan komoditas unggulan kopi di samping melakukan penyediaan sarana budi daya komoditas unggulan kopi.

Tak hanya itu, kedepan juga akan dilakukan pemberian jaminan kepastian usaha bagi petani kopi dan menjaga harga komoditasnya. Mitigasi risiko usaha dalam pengembangan komoditas unggulan, pemberdayaan dan bantuan permodalan kepada petani juga akan dilakukan.

“Potensi hilirisasi kopi itu gimana modelnya, pengembangan dan hilirasasisinya bagaimana, terus outputnya nanti bentuk rancangan Peraturan Bupati yang disesuaikan dengan Visi dan Misi dari Bupati terpilih,”jelasnya.

Selain melakukan riset pengembangan kopi di tahun ini, Brida Buleleng juga melakukan hal yang sama, meliputi Kajian Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran dan Penyelamatan , Revisi Perda Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Penanggulangan Kemiskinan,  Rencana Induk Pengembangan Pendidikan Kabupaten Buleleng dan Rencana Induk dan Peta Jalan Pemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. (ika)