Bali Reggae Star Festival (BRSF) 2019 sebentar lagi akan kembali digelar pada tanggal 7-8 September di Pantai Mertasari, Sanur, Denpasar. BRSF yang kini memasuki penyelenggaraan tahun ke-5, mengusung tema “Konser Pancasila”.
Sebelum memasuki event utama September nanti, pihak penyelenggara mengadakan pre-event yang digelar Minggu (11/8/2019), di Pantai Segara, Sanur, Denpasar. Beragam kegiatan dilaksanakan, diantaranya aksi bersih pantai yang melibatkan masyarakat dan pelajar, pelepasan tukik, festival musik, lomba mewarnai, talkshow mengenai lingkungan dan wawasan kebangsaan, festival kuliner, festival komunitas DJ, dan live band.
Pre-event dihadiri Sekda Kota Denpasar Anak Agung Rai Iswara, Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar Made Muliawan Arya, para pendukung dan sponsor acara, serta masyarakat umum.
“Luar biasa! Festival ini menjadi salah satu cara pembangkitan bersama-sama untuk menjaga lingkungan. Mari kita tidak bosan-bosannya menggerakkan komponen masyarakat bahwa lingkungan sangat strategis dsn penting kita pelihara,” kata Sekda Rai Iswara, didampingi panitia BRSF 2019, usai melepas tukik ke habitatnya.
Sekda Rai Iswara juga menyatakan atas nama Pemerintah Kota Denpasar mewakili Walikota dan Wakil Walikota menyambut dengan senang hati festival ini apalagi melibatkan pelajar sehingga dapat menggugah kesadaran menjaga kelestarian lingkungan sejak usia dini.
Apresiasi yang positif juga dilontarkan Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar, Made Muliawan Arya. Menurutnya, festival musik ini mampu mengemban dwi fungsi sebagai hiburan dan juga edukasi.
“Bukan hanya hiburan musik yang ditonjolkan tapi ada sisi humanisnya juga kegiatan sosial yang sangat baik untuk generasi muda apalagi adik-adik sekolah ini sejak dini diberikan pemahamanan menjaga lingkungan,” ujar politisi Partai Gerindra yang populer dipanggil De Gadjah ini.
Musik reggae walaupun kental dengan tradisi Jamaika, namun dalam perkembangannya tidaklah berdiri sendiri. Warna dalam reggae merupakan hasil suatu proses elaborasi dari berbagai elemen kebudayaan khususnya musik yang menyajikan suatu harmoni kebersamaan. Tidak terbatas ada genre musik, reggae menjelma menjadi perspektif nilai dalam memandang hidup dengan cara yang lebih santai, sederhana dan bersahabat.
“Berdasarkan semangat itu maka kami telah mengadakan Bali Reggae Star Festival tahun 2015, 2016, 2017, 2018 dan dengan semangat yang sama kami merayakan kebersamaan dan persaudaraan yang merupakan ciri khas bangsa Indonesia dan itu kami implementasikan di festival ini,” jelas salah satu panitia Agung Ngurah, saat keterangan persnya kepada awak media.
BRSF Tahun 2019 memasuki pelaksanaan yang ke-5. Dengan mengusung tema “Konser Pancasila”, merupakan wujud nyata kepedulian komunitas reggae untuk bersama-sama menebarkan Pancasila dari kotak sempit yang hanya melahirkan status dan slogan tetapi jauh dari kenyataan. Sebaliknya, nilai-nilai Pancasila harus diwujudkan dalam kehidupan nyata dalam kehidupan sehari-hari.
“Bali Reggae Star Festival dari tahun ke tahun tetap berdiri sebagai sebuah charity event yang dikemas dalam bentuk konser musik reggae. Dimana dalam event ini kami mengedepankan isu lingkungan dalam penyampaian pesan kepada semua pihak yang ikut terlibat,” ucap salah seorang musisi reggae, Tony Q “Rastafara”. (red)