Diaz Hendropriyono: Kalau Tak Ditangani Serius, Sampah Bisa Hambat Indonesia Jadi Negara Maju

Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, pembangunan di era Presiden Jokowi ada pada infrastruktur. Maka dalam lima tahun kedepan akan fokus kepada pembangunan sumber daya manusia. Staf Khusus Presiden RI Diaz Hendropriyono, mengatakan dalam konteks pembangunan SDM tentu didalamnya juga mengandung unsur kesehatan, dimana faktor pendukungnya adalah perilaku manusia yang harus menjaga lingkungannya. Salah satunya dalam penanggulangan sampah.

“Masalah sampah itu bukan isu lokal melainkan isu strategis yang harus dibahas serius,” kata Diaz disela acara workshop bertajuk ‘DibuangSayang’ yang digagas Komunitas #DengarYangMuda Vol. XVI, di Rumah Sanur Creative Hub, Rabu (14/8/2019). Diaz Hendropriyono menjadi salah satu pembicara dalam workshop ini. Pembicara lainnya adalah Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra, Jeff Kristianto dari Komunitas Bedo, Komang Sudiarta dari Komunitas Malu Dong, Pande Gede Bayu dari pengusaha pariwisata, dan I Gde Ngurah Widiadnyana dari Somia Design.

Dikatakan isu strategis, karena sampah kalau tidak ditangani dengan baik, maka akan menghambat Indonesia menjadi negara yang maju. Diaz mengungkapkan, menurut ramalan di tahun 2023 Indonesia akan menjadi negara dengan ekonomi terbesar nomor 6 di dunia, dan nomor 4 di tahun 2030.

Foto: Staf Khusus Presiden RI, Diaz Hendropriyono.

“Jadi isu sampah ini adalah isu strategis bukan hanya masalah di tingkat kelurahan, RT, tapi ini masalah strategis karena jika tak ditangani dengan baik bisa menghambat cita-cita kita menjadi bangsa yang maju,” ucapnya.

Diaz juga mengatakan, dengan workshop ini kalangan anak muda khususnya generasi milenial di Kota Denpasar harus melihat bagaimana komitmen pemimpinnya yang sangat serius menangani sampah. Bahkan dengan dikuatkan Perwali Nomor 36 tahun 2018 tentang pengurangan penggunaan kantong plastik, jumlah sampah khususnya sampah plastik di Kota Denpasar menurun signifikan.

“Siapa tahu juga Kota Denpasar dalam penanganan sampah bisa menjadi model penanganan untuk kota-kota lainnya di Indonesia bahkan dunia,” ujarnya.

Sementara itu, Jeff Kristianto dari Komunitas Bedo menjelaskan, Bedo merupakan komunitas para pengusaha yang ada di Indonesia dimana kantornya ada di Rumah Sanur Creative Hub, Denpasar. Visi Bedo ingin membuat pengusaha menjadi sukses tapi punya tangggungjawab sosial khususnya terhadap lingkungan.

Foto: Jeff Kristianto dari Komunitas Bedo

“Salah satu program Bedo adalah mengedukasi pengusaha agar lebih peduli terhadap lingkungan sekitarnya,” ucap Jeff.

Jeff mengatakan, Re-Bedo adalah program komunitasnya yang berfokus terhadap penyelamatan lingkungan.

“Kalau limbahnya kain, lalu dipadukan dengan kayu hasil limbah dari usaha lain, kemudian ini diolah khan bisa jadi produk yang punya daya jual,” jelasnya. (red)