Pelaksanaan Great Bali Xperience (GBX) Tahun 2019 diharapkan mendukung pertumbuhan ekonomi dan akselerasi pariwisata Bali ditengah kelesuan kondisi pariwisata pada saat-saat tertentu.
Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Jumat (20/9/2019), menyatakan GBX sejalan dengan kegiatan ‘Suksma Bali’ yang merupakan implementasi dari visi pembangunan Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang bertujuan mewujudkan keseimbangan pembangunan sekala dan niskala. Untuk mencapai tujuan tersebut, panglingsir Puri Ubud ini mengajak masyarakat dan komponen masyarakat Bali melakukan evaluasi terhadap capaian yang selama ini telah diraih.
“Sebagai daerah tujuan wisata, selama ini Bali banyak mendapat penghargaan ‘the best’. Namun coba kita renungkan kembali, apakah penghargaan itu benar-benar bisa dijadikan indikator bahwa Bali yang terbaik,” ucapnya dengan nada tanya.
Sementara pada kenyataannya, hingga saat ini Bali masih menghadapi sejumlah persoalan seperti masalah sampah, kemacetan dan perang harga akomodasi yang membuat hotel dijual begitu murah.
Untuk itu, Cok Ace mengajak seluruh komponen pariwisata untuk melakukan langkah strategis untuk mengatasi persoalan tersebut. Contohnya masalah sampah, ia mengajak masyarakat untuk memperlakukan alam layaknya memperlakukan badan sendiri.
“Mari kita bersama-sama membersihkan lingkungan, khususnya dari sampah plastik yang berdampak sangat buruk bagi lingkungan,” tambahnya.
Untuk mengurangi sampah plastik, Pemprov Bali telah mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) No. 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Plastik Sekali Pakai. Ia menghimbau, pelaku pariwisata menyisihkan pendapatan untuk menjaga alam.
“Sekecil apapun, mari kita berbuat. Jangan patah semangat,” ujar Cok Ace sembari mohon dukungan semua pihak untuk memajukan pariwisata Bali.
Sementara itu Ketua Masyarakat Sadar Pariwisata Michael Umbas mengatakan GBX bertujuan untuk menyiasati low season yang dihadapi pariwisata Bali pada periode tertentu setiap tahunnya.
“Konsep awalnya kegiatan ini merupakan ajang bertukar pikiran antar pelaku pariwisata. Setelah kita laksanakan sekali, kegiatan ini mendapat sambutan luar biasa sehingga kita tindaklanjuti dengan sosialisasi kali ini,” imbuhnya.
Ia berharap langkah yang dilakukan pelaku pariwisata Bali ini menjadi contoh bagi daerah lain. Pada bagian lain, Michael menekankan pula pentingnya kolaborasi seluruh komponen pariwisata. Karena tanpa kolaborasi, sektor pariwisata akan sulit untuk maju. Sosialisasi GBX 2019 diikuti asosiasi dan pelaku di bidang pariwisata. (red)