Genap 2 tahun sebagai Fintech Peer to Peer Lending Indonesia, Akseleran mampu tumbuh 208% di Q3 2019 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Catatan pertumbuhan dari Akseleran tersebut, setara dengan total pinjaman yang sudah disalurkan hampir sebesar Rp200 miliar kepada 150 pelaku usaha (UKM) selama periode Juli hingga September 2019.
CEO & Co-Founder Akseleran, Ivan Tambunan, mengatakan pertumbuhan yang terjadi sejalan dengan fokus Akseleran untuk terus menyalurkan pinjaman produktif kepada UKM menengah yang berbasis produk invoice financing dan pre-invoice financing. Ke depan, Akseleran bakal terus menggenjot partnership untuk skema supply chain financing.
“Untuk invoice financing dan pre-invoice financing memberikan kontribusi hingga 90% dari total pinjaman. Khusus penyaluran pinjaman mikro, bisa melalui online merchant financing dimana Akseleran sudah bekerjasama dengan Bukalapak dan Tokopedia,” ujar Ivan di Jakarta, Rabu (2/10).
Saat ini, dia mengungkapkan, rata-rata pertumbuhan pinjaman Akseleran sudah menembus Rp70 miliar tiap bulannya. Melihat geliat pertumbuhan di Q3, Ivan optimistis Akseleran mampu merealisasikan total pinjaman sebesar Rp1,1 triliun secara kumulatif di akhir periode Desember 2019.
“Hingga 30 September sudah teralisasi sekitar 60% dan di Oktober ini kami bakal kejar agar bisa menembus Rp900 miliar. Semakin meningkatnya pinjaman produktif yang kami salurkan kepada UKM tetap kami jaga kualitas aset agar tingkat NPL dapat tetap dibawah 1% dari total penyaluran di akhir tahun ini,” terangnya.
Selain itu, Ivan menyampaikan usia Akseleran yang tercatat genap dua tahun pada 2 Oktober 2019, akan terus memperhatikan kualitas layanan yang diberikan kepada hampir 250 ribu pengguna Akseleran yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia baik kepada para pemberi dana pinjaman (lender) maupun kepada para peminjam (borrower). Upaya yang dilakukan, menurut Ivan, salah satunya sudah ada proteksi asuransi di kampanye penggalangan dana pada platform Akseleran.
“Kami sudah bekerjasama dengan Simasnet yang difasilitasi Qoala yang menyediakan proteksi asuransi kredit untuk pinjaman Online Merchant Financing dan dengan ASEI yang difasilitasi Marsh untuk pinjaman kepada para peminjam UKM secara umum. Melalui kerja sama ini, terdapat jaminan pengembalian dana kepada pemberi pinjaman hingga 85% dari tunggakan pokok,” jelas dia.
Menurut Ivan, selama 2 tahun di Indonesia, Akseleran terus berakselerasi tidak saja berkutat di Jabodetabek melainkan sudah merambah ke luar Pulau Jawa.
“Tercatat, di Q3 ini untuk Top 10 penyebaran nilai pemberian pinjaman Akseleran secara berturut-turut didominasi oleh DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Yogyakarta, Kepualuan Riau, Bali, dan Kalimantan Timur,” tambahnya. (red)