BUMN Pelindo III telah menggelontorkan dana tanggung jawab sosial perusahaan berupa corporate social responsibility (CSR) sepanjang tahun 2018 hingga November 2019 mencapai 7,96 miliar rupiah untuk masyarakat sekitar Pelabuhan Benoa dan Celukan Bawang di Provinsi Bali.
Adapun dana bantuan tersebut dibagi dalam dua program yaitu Program Bina Lingkungan sebesar Rp.5,61 miliar untuk membantu berbagai kebutuhan sosial masyarakat di berbagai bidang mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga budaya, dan lingkungan. Berikutnya Program Kemitraan sebesar Rp2,34 miliar. Jumlah Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang menjadi mitra binaan Pelindo III total 192 mitra binaan dan tersebar di seluruh wilayah Provinsi Bali.
Salah satu Program Bina Lingkungan yang dirasakan manfaatnya langsung adalah beroperasinya 10 unit kendaraan sampah di beberapa Kecamatan di Denpasar diantaranya Denpasar Selatan, Kelurahan Padangsambian dan Desa Manggis Kabupaten Karangasem serta semakin meningkatnya kondisi sosial masyarakat di lokasi Desa Adat Penglipuran Bangli setelah mendapatkan bantuan 450 juta berupa pembangunan toilet umum dan balai patok.
Selain itu, Program Kemitraan Pelindo III yang telah disalurkan pada 27 Juni lalu, berupa pinjaman lunak sebagai suntikan modal kerja kepads 13 UKM milik warga di sekitar Pelabuhan Benoa yang dikelola Pelindo III.
“Ada 13 usaha kecil penerima bantuan yang bergerak di bidang perikanan dan jasa perdagangan. Kebanyakan berasal dari Kabupaten Badung dengan total nilai bantuan sebesar Rp1,06 miliar,” kata CEO Pelindo III Regional Banyuwangi, Bali, Nusa Tenggara I Wayan Eka Saputra.
Wayan Eka juga menyebutkan, pembangunan sosial ekonomi masyarakat Bali tidak hanya terfokus pada pembangunan Bali Selatan. Pelindo III juga memiliki Pelabuhan di wilayah Bali utara tepatnya di Pelabuhan Celukan Bawang yang berada di Kabupaten Buleleng.
Pelindo III telah menyalurkan 940 juta rupiah dana PKBL yang diperuntukkan bagi pembangunan sarana pendidikan, ibadah, pemberian sembako gratis, serta yang paling menarik adalah budidaya terumbu karang yang pertama kali dilakukan di Buleleng.
“Pengembangan terumbu karang ini diprediksi dapat menjadi salah satu destinasi wisata baru di Bali utara,” ungkap Eka Saputra.
Direktur Utama Pelindo III Doso Agung menyampaikan, Pelindo III melihat setiap pelaku UKM merupakan pemangku kepentingan yang juga penting bagi perusahaan.
“Setiap pelaku kegiatan ekonomi merupakan stakeholder penting bagi pelabuhan. Karena bisnis pelabuhan akan bertumbuh seiring peningkatan ekonomi hinterland-nya (kawasan di sekitarnya). Begitu pula dengan kualitas hidup dan sosial warga sekitar pelabuhan juga diperhatikan untuk menjaga stabilitas kondisi usaha,” ujarnya. (red)