RSUP Sanglah bersama Dinas Sosial Provinsi Bali mengkremasi massal 14 jenazah terlantar atau tidak beridentitas yang selama ini berada di ruang jenazah RSUP Sanglah, Denpasar. Proses kremasi dilaksanakan Kamis (28/11/2019) di Krematorium Mumbul, Nusa Dua, Badung.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra mengatakan, jenazah-jenazah tersebut sudah dikatakan terlantar sesuai ketentuan dari kepolisian.
“Kremasi massal dilakukan di Krematorium Mumbul selama dua hari. Kremasi ini diupacarai secara agama Hindu. Terdapat 14 jenazah yang dikremasi, ada yang dewasa, kerangka, dan juga bayi,” jelasnya.
Menurut mantan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali ini, sebagian besar kasus jenazah terlantar ini tanpa keluarga dan juga dibuang (bayi, red). Dikatakan Dewa Mahendra, pelayanan terhadap jenazah terlantar ini rutin dilaksanakan sebagai tanggungjawab pemerintah.
“Jenazah dikremasi dengan upacara secara Hindu hingga pelarungan abu ke laut,” katanya.
Ditambahkan birokrat asal Buleleng ini, sebenarnya terdapat dua puluh jenazah di RSUP Sanglah namun hanya 14 yang dikremasi. Sedangkan empat jenazah digunakan RSUP Sanglah untuk kepentingan penelitian akademis, sementara dua jenazah lagi masih menjadi barang bukti kepolisian. (red)