Penabali.com – Partai Demokrat melalui Ketumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam keterangan persnya di Kantor DPP Partai Demokrat, Senin (01/02/2021) kemarin mengungkapkan telah mencium ada gerakan politik yang hendak mengambil alih secara “paksa” kepemimpinan Demokrat saat ini. Gelagat itu sudah diendus sejak sebulan lalu.
“Sebenarnya, kami sudah mencium gejala ini sejak satu bulan yang lalu. Pada awalnya, kami menganggap persoalan ini hanyalah masalah kecil saja, urusan internal belaka. Tetapi sejak adanya laporan keterlibatan pihak eksternal dari lingkar kekuasaan, yang masuk secara beruntun pada minggu yang lalu, maka kami melakukan penyelidikan secara mendalam,” ucap (AHY).
AHY mengucap syukur karena hakikatnya semua pemimpin dan kader Demokrat menolak dengan tegas segala niat, upaya dan gerakan untuk mendongkel kepemimpinan Partai Demokrat yang sah.
“Saya telah menerima surat pernyataan kesetiaan dan kebulatan tekad, dari seluruh pimpinan di tingkat daerah dan cabang di seluruh Indonesia, untuk tunduk dan patuh kepada Partai Demokrat dan kepemimpinan hasil Kongres V Partai Demokrat yang sah,” ungkap AHY.
Sementara itu dihubungi terpisah di Denpasar, Selasa (02/02/2021), Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Bali Made Mudarta mengatakan telah membuat surat kesetiaan dan kebulatan tekad. Isinya sebagai berikut:
1. Setia dan tunduk patuh kepada Partai Demokrat dan Kepemimpinan Ketum Bapak Agus Harimurti Yudhoyono dan Ketua MTP Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, hasil Kongres V Partai Demokrat tanggal 15 Maret 2020, yang dilakukan secara demokratis, dan telah disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM melalui SK No. M.HH-09.AH.11.01 tanggal 18 Mei 2020 tentang Pengesahan Perubahan AD/ART Partai Demokrat dan M.HH-15.AH.11.01 tanggal 27 Juli 2020 tentang Pengesahan Perubahan Susunan Kepengurusan DPP Partai Demokrat Masa Bakti 2020-2025.

2. Bertekad untuk melawan seluruh upaya pengkhianatan dan makar, serta gerakan inkonstitusional lainnya yang bertentangan dengan AD/ART dan kode etik Partai Demokrat.
3. Bertekad untuk bersatu dan solid dibawah kepemimpinan Ketum AHY guna membangun kebesaran Partai Demokrat untuk memperjuangkan harapan rakyat dan memenangkan Pemilu mendatang.
Demikianlah Surat Kesetiaan dan Kebulatan Tekad ini saya buat dengan kesadaran penuh dan rasa tanggung jawab, tanpa adanya tekanan dari pihak manapun untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
“Kami Partai Demokrat di Bali siap puputan menjaga AHY dan SBY demi marwah Partai Demokrat. Bersama kita kuat, bersatu kita bangkit,” tegas Mudarta.
Dalam keterangan persnya Senin kemarin itu, AHY menginstruksikan kepada seluruh kader Demokrat untuk merapatkan barisan, dan tetap mempertahankan soliditas yang telah terbangun selama ini, serta terus bersatu, dan senantiasa memperjuangkan harapan rakyat Indonesia.
AHY menyebut Partai Demokrat tidak gentar menghadapi ujian dan tantangan ini. Karena meski Demokrat diganggu, justru akan membuat Demokrat semakin kuat. (red)