Penabali.com – Sebanyak 34 Ketua DPD Partai Demokrat se-Indonesia menggelar pertemuan di Cikeas, Jawa Barat, Rabu (24/02/2021).
Pada kesempatan itu, ke-34 DPD Partai Demokrat sepakat dan kompak meminta Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengambil sikap tegas untuk memecat kader yang berusaha mengambil alih kepemimpinan atau gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat (GPK PD).
“Kami bertekad melawan para pelaku Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat, termasuk meminta DPP untuk melakukan pemecatan terhadap kader yang berkhianat,” tegas Ketua DPD PD Provinsi Bali, I Made Mudarta.
Mudarta juga mengungkapkan, Demokrat Bali termasuk DPC Demokrat hingga ke anak ranting menyatakan sikap solid, tetap tunduk dan patuh kepada konstitusi Partai Demokrat, yang telah menetapkan AHY sebagai ketua umum yang sah sesuai hasil Kongres V Partai Demokrat.
“Kami juga bertekad membangun dan membesarkan Partai Demokrat yang sedang bangkit dan diterima publik sebagai partai yang senantiasa memperjuangkan harapan rakyat,” ucap politis asal Kabupaten Jembrana ini.
Deklarasi para Ketua DPD Demokrat di Cikeas ini sekaligus untuk memberantas pihak-pihak yang hendak melakukan kongres luar biasa (KLB). Dalam AD/ART Partai Demokrat, KLB hanya bisa dilaksanakan atas usulan 2/3 Ketua DPD PD seluruh Indonesia + 50 % dari Ketua DPC PD seluruh Indonesia serta usulan tersebut harus mendapat persetujuan dari Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat (SBY).
Sementara itu, Ketua Umum Demokrat AHY didampingi Ketua Majelis Tinggi Partai, Susilo Bambang Yudhoyono dalam arahannya kepada seluruh DPD Demokrat se-Indonesia menginstruksikan jajaran pengurus dan kader untuk menguatkan soliditas serta melawan upaya-upaya pengambilalihan kepemimpinan partai.
“Tunjukkan bahwa masalah yang sekarang Demokrat hadapi ini merupakan ancaman serius terhadap kehidupan demokrasi di Indonesia,” kata AHY. (red)