Categories Buleleng Sosial Budaya

Ada Warga Urus KIS Bawa Mobil, Dinsos Buleleng: KIS PBI APBD/APBN hanya Untuk Warga Kurang Mampu

Buleleng (Penabali.com) – Pemerintah Kabupaten Buleleng berkomiten para penerima bantuan iuran KIS Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBD Buleleng adalah orang yang tepat sesuai kriteria dan regulasi dengan kategori fakir miskin dan tidak mampu.

Secara bertahap Dinas Sosial Kabupaten Buleleng melakukan penyisiran dan pemutakhiran data kepesertaan dengan terjun langsung melakukan verifikasi dan validasi. Hasilnya, dari 270 ribuan peserta kini menjadi 115 ribuan peserta dengan menghemat biaya hampir 5,1 miliar rupiah per bulannya.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Buleleng, I Putu Kariaman Putra, menjelaskan efisiensi dari pembayaran iuran KIS PBI APBD per bulannya dari data awal sebesar 9,5 miliar rupiah kini hanya 4,4 miliar rupiah. Sehingga, data sekarang yang muncul lebih tepat sasaran, sesuai kriteria dan tidak ada lagi kecemburuan dan kerawanan sosial.

”Verivali (verifikasi validasi, red) ini dilakukan agar masyarakat yang memang benar-benar membutuhkan dapat merasakan manfaatnya,” harapnya.

Dalam proses pemutakhiran dan verivali, Kadis Kariaman memaparkan, pihaknya berkolaborasi bersama desa/kelurahan, tim Puskesos GCT, tim IT melakukan penyisiran, membersihkan data kepesertaan yang tidak sesuai segmen yang di lapangan.

”Kami kelompokkan segmen masyarakat sesuai data nyata di lapangan. Jika sudah bekerja kami dorong ke segmen pekerja bukan penerima upah (PBPU), jika ekonominya mampu kami dorong ke segmen mandiri, jika pensiunan, PNS, TNI/Polri kami dorong ke segmen PBPU juga dan yang tercecer dan sama sekali belum tersentuh program kami akan usulkan juga,” terangnya.

Dasar pelaksanaan ini dari kajian yang dilakukan, masih banyak data penerima atau kepesertaan tidak sesuai.

”Masyarakat yang mengurus KIS ada yang membawa mobil dan sejenisnya. Inilah pentingnya semua pihak untuk mengetahui, mengedukasi dan memotivasi merubah mindset masyarakat bahwa yang menerima KIS PBI APBD maupun APBN adalah orang yang betul-betul kurang mampu dan fakir miskin,” pungkasnya. (rls)