Categories Bali Denpasar

Akademisi Unwar Tekankan Pentingnya Inovasi Adaptif untuk Ketahanan Pangan

Denpasar (Penabali.com) – Tantangan ketahanan pangan yang semakin kompleks menuntut hadirnya inovasi di bidang pertanian. Hal ini disampaikan oleh Dr. I Nengah Muliarta, S.Si., M.Si., akademisi Fakultas Pertanian, Sains, dan Teknologi (FPST) Universitas Warmadewa, saat memberikan materi dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) FPST, Selasa (2/9/2025).

Menurut Muliarta, perubahan iklim, pertumbuhan populasi, hingga meningkatnya kebutuhan pangan membuat sektor pertanian tidak bisa lagi bertumpu pada pola lama. Dibutuhkan inovasi yang adaptif, yaitu terobosan yang tidak hanya berbasis teknologi baru, tetapi juga dapat diterapkan secara mudah oleh masyarakat lokal.

“Inovasi adaptif berarti solusi yang sesuai dengan kondisi lapangan, bisa diterima masyarakat, dan memberi manfaat langsung,” ujarnya.

Ketua Dosen Penggerak Prestasi Mahasiswa (DPPM) FPST-Unwar ini menekankan pentingnya mahasiswa pertanian untuk memahami konteks sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat di sekitarnya. Sebab, banyak teknologi pertanian gagal diadopsi karena tidak sesuai dengan kebutuhan petani maupun tradisi lokal.

“Mahasiswa harus bisa menjadi jembatan antara ilmu pengetahuan dengan praktik di lapangan,” tambahnya.

Muliarta mencontohkan beberapa bentuk inovasi adaptif, di antaranya pemanfaatan varietas lokal yang tahan perubahan iklim, penerapan sistem pertanian terpadu yang menggabungkan sektor pertanian dan perikanan, hingga penggunaan teknologi informasi untuk memperlancar distribusi hasil panen.

Ia juga mendorong mahasiswa agar aktif melakukan penelitian lapangan dan bekerja sama dengan petani. Langkah ini diyakini dapat menghasilkan solusi yang lebih tepat sasaran sekaligus memberdayakan masyarakat untuk berperan aktif. “Keterlibatan masyarakat akan memperkuat keberlanjutan inovasi,” jelasnya.

PKKMB FPST Unwar disebutnya menjadi momentum penting bagi mahasiswa baru untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan ketahanan pangan di masa depan. “Inovasi yang berhasil adalah inovasi yang bisa diimplementasikan dan diterima masyarakat,” tegas Muliarta. (rls)