Singaraja ( Penabali.com) – Sejumlah hasil kreativitas siswa SMP Negeri 1 Singaraja dipamerkan dalam event Pameran Panen Karya pada akhir tahun pelajaran 2024/2025 pada Kamis (12/6) pagi. Kegiatan ini sebagai bagian dari implementasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Beragam karya kreatif dipamerkan, mulai dari kerajinan dari sampah plastik daur ulang, pupuk dan eco enzim dari limbah organik, hingga seni rupa dari bubur kertas. Tak hanya itu, siswa juga menghadirkan produk-produk lokal yang mengangkat kearifan budaya Singaraja, seperti kuliner tradisional, batik lokal, hingga kerajinan etnik.
Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Singaraja Putu Ira Sita, menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah wujud nyata pelaksanaan Permendikbud Ristek No. 56 Tahun 2022, yang menekankan pentingnya pembelajaran kontekstual berbasis proyek. Lebih dari sekadar tugas sekolah, ajang ini menjadi ruang bagi siswa untuk mengekspresikan kreativitas dan belajar bekerja sama.
“Target awal kami hanya agar siswa mampu mengolah bahan. Namun ternyata, hasil karya mereka justru melebihi ekspektasi — bahkan punya nilai jual,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa mayoritas karya dibuat secara berkelompok, guna menanamkan karakter kolaborasi, tanggung jawab, dan kerja sama dalam tim. Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya menumbuhkan kreativitas, tetapi juga membentuk karakter pelajar beradab, sesuai dengan nilai-nilai dalam Profil Pelajar Pancasila.
“Ini dibuat oleh anak – anak kelas 7 dan 8. Mereka berkelompok membuat suatu karya yang bisa nantinya menumbuhkan kreativitas anak didik,”imbuhnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Buleleng, Putu Ariadi Pribadi yang hadir dalam kegiatan pameran itu memberikan apresiasi tinggi atas pencapaian siswa. Ia pun mendorong sekolah lain di Buleleng untuk mengadopsi program P5 secara optimal dalam kurikulum mereka.
“Ini cikal bakal terbentuknya UMKM muda dari Buleleng. Mereka sudah bisa mengolah limbah jadi produk yang punya manfaat. Kalau terus dikembangkan, potensi mereka akan luar biasa,” ujarnya. (ika)