Penabali.com – Sejak pandemi Covid-19 menyerang Indonesia bulan Maret 2020, Putu Supadma Rudana (PSR) mengaku tidak pernah mengambil gajinya sebagai anggota dewan. Ia mengaku, gajinya itu dipakai untuk dibelikan sembako dan disalurkan kepada warga yang berhak khususnya yang terdampak pandemi Covid-19.
“Gaji saya belikan paket-paket sembako untuk kemudian disalurkan kepada masyarakat kurang mampu,” kata Anggota Komisi VI DPR RI ini disela penyerahan secara simbolis 5.000 paket sembako kepada warga terdampak Covid-19, Minggu (09/05/2021).
Anggota Fraksi Partai Demokrat ini menyatakan, apa yang Ia lakukan sebagai bentuk keprihatinan terhadap situasi sulit saat ini ditengah pandemi virus corona. Dimana dampaknya yang begitu besar terhadap roda perekonomian masyarakat di Bali khususnya yang pendapatan daerahnya dominan ditopang dari sektor pariwisata.
Apalagi, Gerakan Nasional Partai Demokrat Lawan Corona, dan instruksi Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono agar seluruh kader Demokrat turun membantu masyarakat melakukan aksi nyata untuk percepatan penanganan Covid-19 di daerah.
“Saat sidang paripurna di DPR RI saya mengkritisi pemerintah supaya ada bukti konkrit dan segera turunkan untuk bantuan-bantuan stimulus ke Bali. Dengan bantuan yang kami fasilitasi hari ini dan penyisihan penghasilan pribadi, semoga memotivasi figur-figur dan tokoh di Bali yang memiliki rejeki lebih untuk bahu membahu membantu masyarakat,” tegas Wasekjen DPP Demokrat ini.
Pada kesempatan kali ini, PSR menggelontorkan 5.000 bantuan sembako yang disebar secara merata ke kabupaten/kota di Bali. Bantuan yang diturunkan sebagian besar menyasar pekerja pariwisata yang paling terdampak pandemi Covid-19 dengan anjloknya sektor pariwisata dimana terjadi gelombang PHK di Bali. Seperti di wilayah Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan yang menyasar kelompok masyarakat dan pekerja pariwisata yang kena PHK.
“Kami akui bantuan sembako yang disalurkan ke masyarakat memang jauh dari kebutuhan masyarakat saat pandemi Covid-19. Namun paling tidak dapat mengurangi beban masyarakat yang sudah setahun harus berjuang menghidupi keluarga, karena ekonomi yang anjlok akibat pandemi,” jelas politisi muda Demokrat asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar ini. (red)