Categories Badung Berita

Alasan Kesehatan Agenda G20 Digeser ke Jakarta, Puspanegara: “Katanya Bali terbaik dalam cegah tangkal covid?”

Badung (Penabali.com) – Beredarnya surat dari Panitia Pelaksana Pertemuan G20 Bidang Finance Track perihal penyampaian informasi pemindahan lokasi kegiatan G20, menuai kekecewaan dari pelaku pariwisata di Bali.

“Kami APPMB (Aliansi Pelaku Pariwisata Marginal Bali) kaget dan kecewa dengan pemindahan acara Finance Track G20 bulan Februari 2022 ke Jakarta dengan alasan kesehatan,” kata Ketua APPMB, Wayan Puspanegara, Kamis (20/01/2022).

Puspanegara mencermati beredarnya surat dari Kementerian Keuangan, Panitia Pelaksana Pertemuan G20 Bidang Finance Track, jelas disebutkan bahwa salah satu rangkaian kegiatan G20 jalur keuangan tahun 2022 adalah kegiatan 2nd FCBD & 1st FMCBG yang direncanakan digelar tanggal 15 s.d 18 Februari 2022 di Nusa Dua.

Puspanegara mengungkapkan, dalam surat itu dikatakan: “Memperhatikan perkembangan covid di tingkat global & nasional terutama dari varian omicron yang tingkat penyebaranya sangat tinggi serta mempertimbangkan hasil survey kehadiran (in person) para delegasi G20, maka 2nd FCBD & 1st FMCB dipindahkan dari Bali ke Jakarta. Surat pemberitahuan tersebut ditandatangani Rudi Rahmadi selaku Sekretaris 1 Panitia G20 Bidang Logistic.

“Dari surat tersebut jelas terlihat adanya inkonsistensi jadwal dan menunjukkan sesuatu yang kurang pada Bali, meskipun kita tahu bahwa kegiatan G20 puncaknya adalah G20 Leader’s Summit 11/2022,” kata ya.

Sesuai jadwal, Bali mendapat 35 agenda termasuk puncak G20. Sedangkan kota lain di Indonesia mendapat agenda G20 sebagai berikut: Bogor 2, Surabaya 6, Jogya 14, Solo 1, Jakarta 16, Labuan Bajo 7, Medan 2, Lombok 7, Manado 4. Jadi untuk Bali berkurang 1 agenda di bulan February 2022.

Puspanegara mengatakan meski agenda ini termasuk dalam Pra KTT G20 tetap saja pembatalan ini memunculkan tanda tanya, kekagetan dan kekecewaan, karena sepertinya Bali tidak siap atau Bali sengaja dilemahkan ditengah harapan besar masyarakat Bali menyukseskan semua rangkaian KTT G20 di Bali.

Menurut Puspanegara, APPMB sejauh ini untuk suksesnya G20 rakyat Bali begitu bersemangat terlebih insan pariwisata begitu patuh baik terhadap Prokes maupun himbauan-himbauan karena ingin Bali lebih cepat pulih dari keterpurukan ekonomi yang masih berlangsung sampai detik ini.

“Tetapi kenapa jadwal diubah? Apakah pemimpin Bali tidak berani mempertahankan agenda ini ditengah prestasi tinggi terhadap penanganan Covid-19? Katanya Bali terbaik dalam cegah tangkal covid? Katanya Bali baik-baik saja? Kenapa ada pergeseran agenda? Tentu ini menimbulkan interpretasi yang beragam terutama kami di pelaku pariwisata merasa dipermainkan oleh kebijakan pusat atau ketidakberdayaan bargaining power pemimpin daerah kami?,” tanyanya penuh heran.

Perubahan agenda ini sangat sensitif bagi Bali karena Bali harus tetap firm dalam tahapan pemulihan. Jika pemindahan itu karena alasan Covid-19/Omicron justru dibanding Jakarta kasus di Bali jauh lebih sedikit.

  1. “Kami APPBM tetap berharap semua agenda KTT G20 di Bali tidak ada yang batal, berubah atau postpone, untuk menjaga stabilitas pemulihan Bali. Usul kami, kembalikan jadwal Finance Track G20 ke Bali jangan diubah sebagai wujud menciptakan stabilitas pertumbuhan pariwisata Bali untuk percepatan recovery,” tegasnya. (rls)