Buleleng (Penabali.com) – Wakil Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra, mengharapkan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) aktif membantu menekan angka stunting di Kabupaten Buleleng. Sebagai ujung tombak birokrasi di kecamatan, TP PKK diharapkan mampu berkoordinasi dan bekerja nyata mengentaskan stunting di Kabupaten Buleleng yang angkanya masih tinggi.
Pada acara Pelantikan Ketua TP PKK serta Pengukuhan Bunda PAUD Kecamatan Seririt dan Kecamatan Busungbiu, di Gedung Wanita Laksmi Graha, Rabu (8/12/2021), Wabup Sutjidra menyampaikan, upaya pengentasan stunting harus dilakukan dengan maksimal. Menurutnya stunting adalah isu krusial Kabupaten Buleleng yang ditargetkan untuk bisa segera ditangani.
Sutjidra berharap terus ada pendampingan, dan edukasi yang intensif untuk memberi pemahaman terkait stunting.
“Kita harus memberi pendidikan intensif tidak hanya kepada ibu hamil. Pada saat menikah, maupun konseling kehamilan pada saat bersalin, kemudian menyusui juga harus mendapatkan perhatian,” ucapnya.
Lebih lanjut, Sutjidra memaparkan bahwa kegiatan-kegiatan yang inovatif perlu diadakan. Ia mencontohkan kegiatan yang dilakukan salah satu desa dimana kepala desa dibantu TP PKK menginisiasi mengumpulkan ibu hamil di desa untuk mendapatkan layanan USG gratis, tambahan makanan, dan suplemen hamil.
“Saya mengharapkan kegiatan seperti ini bisa dilakukan yang lain, banyak desa lain bisa menyelenggarakan kegiatan seperti desa ini. Ini sangat baik, agar ibu hamil mampu menjaga bayinya dengan baik dan tumbuh normal sesuai usia kehamilan,” paparnya.
Selain stunting, isu lain yang strategis menurut Wabup yakni pengelolaan sampah berbasis sumber. Diharapkan, TP PKK mampu memotivasi setiap rumah tangga untuk memilah sampahnya, sehingga memudahkan petugas di Dinas Lingkungan Hidup untuk mengelola sampah yang dikumpulkan.
“Ini yang perlu disosialisasikan hingga ke desa-desa. Jangan mengotori juga desa yang lain. Jangan sampah desa kita dibawa ke desa yang lain. Mari kita jaga kebersihan desa masing-masing melalui pengelolaan sampah berbasis sumbernya,” serunya.
Dirinya meyakini, dengan sinergi yang baik antara camat dibawah Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dengan TP PKK Kecamatan, kegiatan edukasi dan motivasi untuk pemilahan sampah hingga ke tingkat desa dapat dilakukan.
“Saya paham betul Ibu-Ibu TP PKK adalah yang paling sering turun ke lapangan. Baik pembinaan maupun kegiatan-kegiatan peduli lingkungan lainnya,” ucapnya.
Menutup sambutannya, Sutjidra menyampaikan harapan agar TP PKK senantiasa bersungguh-sungguh membantu menyelesaikan isu stunting dan pengelolaan sampah. Menurutnya, hal tersebut merupakan tugas mulia yang harus diemban dengan tanggung jawab.
“Semoga semua tugas-tugas ibu dilancarkan, sehingga kita bisa membangun Buleleng yang kita cintai bersama,” harap Sutjidra. (rls)